Cita-cita Nasional merupaka cita-cita Proklasmasi Kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ini berarti bahwa setiap individu Warga Negara Indonesia berkewajiban membiasakan diri merealisasikan cita-cita proklamasi tersebut. Setiap Warga Negara Indonesia berkewajiban turut serta membantu penegakaan pemerintah yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak serta kepentingan rakyat.
Quo vadis Pancasila? Kalau kebijakan pemerintah justru berdampak pada perampasan hak-hak rakyat miskin secara ekonomi maupun pengetahuan. Pengalihan hak tanah rakyat untuk perusahaan asing. Perluasan lahan karet dan sawit sangat sederhana dari segi teknik itu pun banyak lahan kita yang dikuasai perusahaan asing. Dan banyak kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh perusahaan asing. Kapan rakyat kita diajari menjadi bangsa yang mandiri? Kalau mereka hanya dijadikan obyek penderita dalam percaturan politik untuk mendapatkan kekuasaan. Dan setelah kekuasaan itu didapat, masih banyak rakyat yang menjadi korban dari kebijakan pemerintah yang menguntungkan pihak asing dan selalu kalah bila ada permasalahan dengan perusahaan dan para pemilik modal besar di negeri kita ini. Kapan rakyat yang sudah miskin dan berpendidikan rendah itu mendapat pembelaan dari Negara tempat mereka berlindung? Kapan mereka kita jadikan partner yang seimbang untuk mewujudkan cita-cita Nasional?
Tanggal 1 Juni 1945 adalah lahirnya Pancasila yang telah dirumuskan oleh para proklamator Bangsa Indonesia. Pancasilah menjadi ideologi, dasar negara, pandangan hidup dan falsafah bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam segala aspek kehidupan. Sungguhkah sekarang seluruh Warga Negara Indonesia dan terutama pemerintah dan aparatur negara benar-benar menjaga nilai-nilai Pancasila dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia? Ini menjadi refleksi kita semua sebagai Warga Negara Indonesia. Tanggal 1 Juni 2011 ini kita peringati 66 tahun lahirnya Pancasila dengan lambang Burung Garuda sebagai roh pemersatu bangsa Indonesia. Memang pernah ada sejarah yang membingungkan banyak rakyat Indonesia tentang Pancasila sebagai alat pelanggengan kekuasaan di masa orde baru. Namun itu bukan nilai Pancasilanya yang salah, tapi ada orang-orang yang duduk di pemerintahan yang melakukan kesalahan, seperti korupsi, KKN, pelanggaran HAM dan lain-lain. Jadi nilai-nilai Pancasila tidak salah, dan tidak sepantasnya setelah pemerintahan ordebaru memangkas nilai-nilai Pancasila yang menjadi ideologi bangsa ini dari praktek hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Karena Pancasila inilah yang menjadi rohnya Indonesia tetap bersatu meskipun berbeda agama, suku dan adat istiadat. Dan negara lain pun banyak yang kagum dengan adanya dasar Pancasila di Indonesia ini. Contohnya seperti yang diungkapkan Presiden AS Barack Obama ketika memberikan kuliah di UI waktu kunjungan ke Indonesia.
Tanggal 1 Juni 2011 ini, mari seluruh Warga Negara Indonesia terutama pemerintah dan aparatur negara, merefleksikan kembali betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila. Mari kita hargai para pejuang kemerdekaan bangsa kita dengan tetap menjaga dan melanjutkan nilai-nilai Pancasila dalam segala bidang kehidupan, terutama bidang pendidikan guna menanamkan nilai-nilai Pancasila secara utuh untuk peserta didik dari TK, SD, SMP, maupun Perguruan Tinggi. Sehingga generasi muda bangsa Indonesia tidak masuk aliran dan ideologi yang salah, seperti terorisme, kaum radikalisme, dan aliran-aliran sesat yang menekankan fanatik sempit, yang bisa menhancurkan dan merongrong persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Mari kita jaga nilai-nilai toleransi, gotong-royong, musyawarah, saling menghargai dan menghormati sesama kita baik yang seagama maupun berbeda agama, baik satu suku maupun berbeda suku, baik sebagai sesama warga negara Indonesia maupun sesama kita dari negara lain. Dalam persaingan global pun kita tetap jaga nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi, dasar, pandangan hidup, dan falsafah Negara Republik Indonesia. Maka sebagai warga negara Indonesia, apa lagi pemerintah dan aparatur negara akan salah besar jika tidak menjaga Pancasila dan menanamkan nilai-nilai Pancasila secara memadai kepada generasi penerus bangsa, terutama kepada para pelajar dan mahasiswa di seluruh pelosok tanah air Indonesia, maupun yang sekolah atau kuliah di luar negeri. Apa lagi yang kuliah di luar negeri, sangat berbahaya bila pulang ke Indonesia lupa akan nilai-nilai Pancasila, karena mereka bisa membawa ideologi baru yang mereka bawa dari negara asing. Maka peringatan Pancasila tanggal 1 Juni 2011 sebagai dasar negara, ideologi, pandangan hidup, dan falsafah bangsa Indonesia, perlu pemerintah memikirkan kembali menata ulang kurikulum sistem pendidikan nasional yang memasukkan Pendidikan Moral Pancasila kedalam pelajaran pokok dan di jadikan Ujian Nasional. Sebab Moral Pancasila mutlak dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia, apa lagi oleh generasi penerus dan para calon pemimpin di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Selasa, 31 Mei 2011
Rabu, 18 Mei 2011
ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA TAHUN 2011-2015
Gereja Keuskupan Agung Jakarta bercita-cita menjadi Umat Allah yang, atas dorongan dan tuntunan Roh Kudus, semakin memperdalam imannya akan Yesus Kristus, membangun persaudaraan sejati dan terlibat pelayanan kasih di tengah masyarakat.
Dilandasi oleh spiritualitas Gembala Baik dan pelayanan yang murah hati, ditopang oleh tata penggembalaan partisipatif dan transformatif, seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta berkehendak untuk menyelenggarakan pelbagai kegiatan dalam rangka menghayati dan meneruskan nilai-nilai Injili, ajaran dan Tradisi Gereja Katolik dan melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial, terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup serta intoleransi dalam hidup bersama.
Rencana kegiatan dan keterlibatan itu dilaksanakan dengan mengembangkan tata layanan pastoral berbasis data; memberdayakan komunitas teritorial lingkungan dan komunitas kategorial menjadi komunitas beriman yang bertumbuh dalam persaudaraan dan berbuah dalam pelayanan kasih; menggerakkan karya-karya pastoral yang kontekstual; menggiatkan kerasulan awam; serta menjalankan kaderisasi dan pendampingan berkelanjutan bagi para pelayan pastoral.
Semoga Bunda Maria, Bunda Gereja, meneguhkan iman, harapan dan kasih kita, agar kita semua, bersama Para Kudus Pelindung kita, dengan tulus dan gembira berjalan bersama mewujudkan cita-cita kita.
DOA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA TAHUN 2011-2015
Allah Bapa yang Maha baik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta sselama ini.
Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam peziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti.
Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Patoral ini, dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau, meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi.
Ya Roh Kudus, kobarkan semangat kami unntuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan mayarakat kami. Jadikan kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati.
Bersama Bunda Maria, Bunda Gereja dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengentaraan Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.
Dilandasi oleh spiritualitas Gembala Baik dan pelayanan yang murah hati, ditopang oleh tata penggembalaan partisipatif dan transformatif, seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta berkehendak untuk menyelenggarakan pelbagai kegiatan dalam rangka menghayati dan meneruskan nilai-nilai Injili, ajaran dan Tradisi Gereja Katolik dan melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial, terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup serta intoleransi dalam hidup bersama.
Rencana kegiatan dan keterlibatan itu dilaksanakan dengan mengembangkan tata layanan pastoral berbasis data; memberdayakan komunitas teritorial lingkungan dan komunitas kategorial menjadi komunitas beriman yang bertumbuh dalam persaudaraan dan berbuah dalam pelayanan kasih; menggerakkan karya-karya pastoral yang kontekstual; menggiatkan kerasulan awam; serta menjalankan kaderisasi dan pendampingan berkelanjutan bagi para pelayan pastoral.
Semoga Bunda Maria, Bunda Gereja, meneguhkan iman, harapan dan kasih kita, agar kita semua, bersama Para Kudus Pelindung kita, dengan tulus dan gembira berjalan bersama mewujudkan cita-cita kita.
DOA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA TAHUN 2011-2015
Allah Bapa yang Maha baik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta sselama ini.
Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam peziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti.
Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Patoral ini, dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau, meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi.
Ya Roh Kudus, kobarkan semangat kami unntuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan mayarakat kami. Jadikan kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati.
Bersama Bunda Maria, Bunda Gereja dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengentaraan Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)