MATERI UJIAN SEKOLAH PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 9
SMP ST.FRANSISKUS II KAYU PUTIH TAHUN AJARAN 2024-2025
Penjabaran sila kelima Pancasila dalam UUD NRI Tahun 1945 antara lain ditemukan dalam Pasal ….
“Satu tungku tiga batu” adalah filosofi hidup masyarakat acfak di Papua Barat yang mengajarkan tentang ….
1 Perwujudan dasar negara
2 Sarana pengembangan kebudayaan
3 Sarana penuntun dalam berperilaku
4 Sarana pelestarian sumberdaya alam
5 Sarana pengembangan ilmu pengetahuan
Pernyataan-pernyataan kearifan lokal ditunjukkan pada nomor ….
Selo Sumardjan menyatakan bahwa kebudayaan berasal dari kemampuan manusia yang terdiri dari ….
1 Belajar sepanjang hayat
2 Meningkatkan budaya komsumtif
3 Saling menghormati perbedaan
4 Ketergantungan terhadap teknologi
5 Mau bergotong royong untuk kepentingan bersama
Pernyataan-pernyataan yang termasuk sikap yang perlu dilakukan untuk menjaga NKRI adalah ….
Pemahaman terhadap literasi digital perlu dilakukan. Hal ini bertujuan ….
Kebudayaan merupakan hasil dari tiga jenis kemampuan manusia, yaitu cipta, rasa, dan karsa. Kemampuan karsa berkaitan dengan ….
Tari kecak merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali. Sebagai warisan budaya indonesia, tari kecak menjadi salah satu kebudayaan yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi Bali. Tari kecak adalah contoh kebudayaan yang berwujud ….
Mary diajarkan oleh orang tuanya untuk menjaga tutur kata ketika berbicara dengan teman-temannya. Sementara itu, Mary juga diajarkan pakaian yang sopan setiap hari, baik di rumah atau di luar rumah. Ilustrasi tersebut sesuai dengan falsafah yang diyakini oleh salah satu suku di Indonesia yang berbunyi ….
Masyarakat Baduy terbiasa hidup dengan mengandalkan alam. Oleh sebab itu mereka mereka sangat menjaga keseimbangan dan keselarasan alam dengan cara melakukan segala aktivitas sesuai dengan aturan-aturan adat yang berlaku. Berdasarkan ilustrasi tersebut, kearifan lokal yang dijalankan oleh masyarakat Baduy berfungsi sebagai ….
Tiri hita karana merupakan falsafah yang memiliki makna bahwa kemakmuran, perdamaian dan kebahagiaan akan tercapai melalui interaksi yang harmonis dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam. Falsafah tersebut berasal dari wilayah …..
Siri’ na pacce merupakan falsafah yang diturunkan turun-temurun oleh masyarakat Bugis-Makasar untuk dijadikan pedoman dalam hidup bermasyarakat. Berikut yang merupakan contoh penerapan falsafah Siri’ na pacce dalam kehidupan sehari- hari adalah .…
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1 Mengadakan pameran kebudayaan Indonesia di luar negeri
2 Memelihara kondisi objek pemajuan kebudayaan untuk mencegah kerusakan
3 Menetapkan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan pekerja di bidang kebudayaan
4 Melakukan penelitian ilmiah untuk mendalami makna yang terdapat dalam kebudayaan Indonesia
5 Menyebarkan informasi kepada publik melalui berbagai bentuk media mengenai objek kebudayaan
Pernyataan di atas merupakan contoh penerapan dalam upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradapan dunia. Contoh upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradapan dunia terdapat pada nomor ….
Berikut yang bukan contoh penerapan upaya pelestarian kebudayaan Indonesia adalah ….
Perhatikan ilustrasi berikut: Sekelompok siswa kelas 9 sedang berdiskusi mengenai rencana kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah. Terdapat beberapa usulan kegiatan, mulai dari pentas seni, lomba pidato, hingga bakti sosial. Masing-masing siswa memiliki argumen dan alasan yang berbeda untuk mendukung usulannya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang paling relevan untuk diterapkan dalam situasi diskusi tersebut agar menghasilkan keputusan yang adil dan disepakati bersama adalah ....
Dewasa ini, marak sekali berita bohong (hoax) yang beredar di media sosial. Hal ini seringkali memicu perpecahan dan keresahan di masyarakat. Sebagai seorang pelajar Pancasila yang kritis, tindakan yang paling tepat untuk menyikapi informasi yang diterima adalah ....
Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Dalam konteks persatuan dan kesatuan bangsa, sikap yang paling bijaksana untuk dikembangkan oleh generasi muda adalah ....
Perhatikan situasi berikut:
Pemerintah sedang merancang kebijakan baru terkait pengelolaan sampah plastik. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian mendukung karena alasan lingkungan, sementara sebagian lain khawatir akan dampaknya terhadap perekonomian sektor tertentu.
Dalam konteks pengambilan keputusan yang berlandaskan Pancasila, prinsip yang seharusnya menjadi landasan utama pemerintah adalah ....
Perhatikan pernyataan berikut:
"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara." Implementasi dari pernyataan tersebut dalam kehidupan
seorang siswa kelas 9 yang paling tepat adalah ....
41. Analisis Kritis dan Evaluasi:
Indonesia memiliki keragaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dalam konteks persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi salah satu pilar Pancasila, analisislah secara kritis bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi potensi konflik yang timbul akibat keragaman tersebut. Berikan contoh konkret bagaimana nilai-nilai Pancasila
(seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial) dapat berperan dalam mewujudkan harmoni dan mencegah disintegrasi bangsa di tengah keberagaman yang ada.
Implementasi nilai-nilai Pancasila merupakan fondasi krusial dalam mengatasi potensi konflik akibat keragaman SARA di Indonesia. Secara kritis, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan toleransi dan penghargaan terhadap keyakinan orang lain, sehingga menekan potensi konflik antar umat beragama. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan persamaan derajat dan martabat setiap individu tanpa memandang latar belakang SARA, sehingga menolak segala bentuk diskriminasi yang dapat memicu konflik.
Selanjutnya, nilai Persatuan Indonesia menumbuhkan kesadaran akan pentingnya persatuan di tengah perbedaan, mendorong dialog dan kerja sama antar kelompok SARA demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan memberikan ruang bagi musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan perbedaan pendapat antar kelompok SARA, menghindari pemaksaan kehendak yang dapat memicu konflik. Terakhir, nilai Keadilan Sosial memastikan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat tanpa memandang SARA, sehingga mengurangi potensi kecemburuan sosial yang dapat menjadi akar konflik.
Contoh konkretnya adalah ketika terjadi perbedaan pandangan antar kelompok agama terkait isu tertentu, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong dialog interfaith yang konstruktif. Dalam kasus diskriminasi terhadap kelompok minoritas, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi landasan untuk penegakan hukum yang adil dan perlindungan hak asasi setiap warga negara. Kegiatan gotong royong antar warga dari berbagai latar belakang SARA dalam membangun lingkungan adalah contoh implementasi nilai Persatuan Indonesia. Forum warga yang melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok SARA untuk membahas isu lokal mencerminkan nilai Kerakyatan. Program pemerintah yang berfokus pada pemerataan ekonomi di berbagai wilayah tanpa memandang komposisi SARA adalah wujud nilai Keadilan Sosial dalam mencegah konflik akibat ketimpangan.
Globalisasi membawa berbagai pengaruh terhadap kehidupan bangsa Indonesia, termasuk dalam aspek ideologi dan budaya. Identifikasilah dua contoh pengaruh globalisasi yang menurut Anda paling signifikan menantang nilai-nilai Pancasila. Kemudian, jelaskan secara komprehensif bagaimana generasi muda Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk menyaring dan menyikapi pengaruh globalisasi tersebut secara bijak, sehingga identitas nasional tetap terjaga dan pembangunan karakter bangsa tetap berjalan positif.
Generasi muda Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila untuk menyaring pengaruh globalisasi dengan memperkuat pemahaman dan internalisasi setiap sila. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dapat menjadi filter moral dalam memilih konten dan interaksi di dunia digital. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mendorong sikap kritis terhadap isu-isu global dan kepedulian terhadap sesama di dunia maya maupun nyata. Nilai Persatuan Indonesia menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangga terhadap budaya sendiri, mendorong partisipasi aktif dalam melestarikan warisan bangsa di era digital.
Lebih lanjut, nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dapat diwujudkan dengan bijak dalam menggunakan media sosial untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat secara bertanggung jawab. Nilai Keadilan Sosial mendorong generasi muda untuk peduli terhadap isu-isu kesenjangan global dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil melalui tindakan nyata, baik secara daring maupun luring. Dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyaring dampak negatif globalisasi dan memperkuat identitas nasional.
Kasus intoleransi dan diskriminasi masih menjadi isu aktual di Indonesia. Pilihlah salah satu contoh kasus intoleransi atau diskriminasi yang pernah terjadi atau Anda ketahui. Berdasarkan pemahaman Anda tentang Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, rumuskanlah langkah-langkah konkret dan terstruktur yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak (pemerintah, masyarakat, tokoh agama, lembaga pendidikan) untuk mengatasi permasalahan intoleransi atau diskriminasi tersebut secara efektif dan berkelanjutan. Berikan argumentasi yang kuat mengapa langkah-langkah tersebut penting dan relevan.
Masyarakat sipil, termasuk tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan, memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi, keberagaman, dan kesetaraan. Mereka dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan pemahaman lintas agama dan budaya, serta aktif menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk diskriminasi. Lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, termasuk toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, melalui kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.
Langkah-langkah ini penting dan relevan karena intoleransi dan diskriminasi bertentangan langsung dengan nilai-nilai fundamental Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Membiarkan intoleransi berkembang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa (sila ketiga) serta keadilan sosial (sila kelima). Penegakan hukum yang adil memberikan kepastian dan perlindungan bagi semua warga negara. Pendidikan yang inklusif membentuk generasi yang memiliki pemahaman dan sikap menghargai keberagaman. Dialog dan kerja sama antar pihak menciptakan harmoni dan mencegah konflik yang merugikan bangsa.
Demokrasi Pancasila menekankan pada musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan. Namun, dalam praktiknya, seringkali kita menyaksikan perbedaan pendapat yang tajam bahkan berujung pada konflik. Refleksikanlah, bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila ("Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan") 1 dapat diimplementasikan secara lebih efektif dalam berbagai forum pengambilan keputusan, mulai dari lingkungan sekolah hingga tingkat nasional, sehingga tercipta keputusan yang adil dan dapat diterima oleh semua pihak. Berikan contoh konkret tantangan dan solusi dalam implementasi nilai tersebut.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila ("Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan") dapat diimplementasikan secara lebih efektif dalam berbagai forum pengambilan keputusan dengan menekankan pada keterbukaan, partisipasi aktif, dan semangat mufakat. Keterbukaan berarti setiap proses pengambilan keputusan harus transparan dan informasi yang relevan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Partisipasi aktif mendorong semua pihak untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya secara konstruktif. Semangat mufakat mengutamakan pencapaian kesepakatan bersama melalui dialog yang santun dan menghargai perbedaan pandangan, bukan melalui pemungutan suara yang berpotensi menimbulkan polarisasi.
Contoh konkret tantangan dalam implementasi nilai ini adalah adanya budaya paternalistik atau dominasi kelompok tertentu dalam forum pengambilan keputusan, sehingga suara pihak lain kurang didengar. Selain itu, perbedaan kepentingan yang sangat kuat antar pihak terkadang menghambat tercapainya mufakat. Solusinya adalah dengan menciptakan mekanisme yang memastikan semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan didengarkan. Membangun budaya dialog yang saling menghormati dan mencari titik temu, serta menanamkan kesadaran akan pentingnya kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok, menjadi kunci.
Di lingkungan sekolah, contoh implementasi yang lebih efektif adalah melalui forum musyawarah siswa dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan sekolah, di mana setiap siswa memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama. Di tingkat nasional, implementasi yang lebih baik dapat diwujudkan dengan memperkuat peran lembaga perwakilan rakyat sebagai wadah aspirasi seluruh masyarakat, memastikan proses legislasi yang transparan dan partisipatif, serta mendorong dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan.
Pancasila sebagai living document diharapkan mampu menjawab tantangan zaman. Menurut pendapat Anda, tantangan-tantangan apa saja yang paling krusial dihadapi bangsa Indonesia saat ini yang memerlukan penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan solusinya? Proyeksikanlah, bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam jangka panjang dapat membentuk karakter generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing global namun tetap memiliki identitas nasional yang kuat? Berikan alasan yang mendasari proyeksi Anda.
Tantangan-tantangan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yang memerlukan penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan solusinya antara lain adalah disinformasi dan polarisasi di era digital, ketimpangan ekonomi dan sosial, serta ancaman intoleransi dan radikalisme. Disinformasi dan polarisasi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta proses demokrasi yang sehat. Ketimpangan ekonomi dan sosial dapat memicu kecemburuan dan konflik sosial, bertentangan dengan prinsip keadilan sosial. Intoleransi dan radikalisme merusak harmoni sosial dan mengancam nilai-nilai kemanusiaan serta keberagaman.
Dalam jangka panjang, implementasi nilai-nilai Pancasila yang kuat dapat membentuk karakter generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing global namun tetap memiliki identitas nasional yang kuat. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa akan melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan toleran. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab akan membentuk individu yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta memiliki kepedulian sosial. Nilai Persatuan Indonesia akan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat gotong royong. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan akan menghasilkan pemimpin dan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Nilai Keadilan Sosial akan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Proyeksi ini didasarkan pada keyakinan bahwa Pancasila, sebagai ideologi yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa, memiliki relevansi abadi dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Dengan pengamalan Pancasila yang konsisten dan berkelanjutan melalui pendidikan, keteladanan, dan kebijakan yang berpihak pada nilai-nilai tersebut, generasi penerus bangsa akan memiliki fondasi karakter yang kuat, mampu beradaptasi dengan perubahan global, berinovasi, dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.