1. Memahami pribadinya berkembang bersama keluarga | |||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Menyadari pribadinya berkembang bersama keluarga | |||||||||||||||||||||||||||||||||
3. Memahami pribadinya berkembang bersama orang lain di sekitar kita | |||||||||||||||||||||||||||||||||
4. Menyadari pribadinya berkembang bersama orang lain di sekitar kita | |||||||||||||||||||||||||||||||||
5. Memahami pribadinya berkembang bersama Tuhan Allah | |||||||||||||||||||||||||||||||||
6. Menyadari pribadinya berkembang bersama Tuhan Allah | |||||||||||||||||||||||||||||||||
7. Memahami dirinya sebagai makhluk sosial | |||||||||||||||||||||||||||||||||
8. Menyadari dirinya sebagai makhluk sosial | |||||||||||||||||||||||||||||||||
9. Memahami teladan keluarga kudus Nazareth | |||||||||||||||||||||||||||||||||
10.Memahami ajaran Yesus dalam hidup bersama sesama dan Tuhan | |||||||||||||||||||||||||||||||||
11.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam keluarga | |||||||||||||||||||||||||||||||||
12.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam masyarakat | |||||||||||||||||||||||||||||||||
13.Menunjukkan
contoh perilaku yang baik dalam Gereja. Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus, sehingga dapat meneladani dan menerapkan dalam hidup sehari-hari. YESUS KRISTUS SEBAGAI TANDA KASIH ALLAH YANG MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH
|
Selasa, 29 Mei 2012
KISI-KISI CATHOLIC 7
Memahami dan menyadari bahwa perkembangan dan pertumbuhan dirinya tidak lepas dari peran keluarga dan sesama di sekitarnya. MANUSIA MAKHLUK PRIBADI DAN SOSIAL: TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA ORANG LAIN
KISI-KISI CATHOLIC 8
Siswa memahami Gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-rupa anggota, dan kita sendiri menghayati Gereja sebagai persekutuan.
GEREJA SEBAGAI KOMUNIO
Siswa memahami Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan bagi manusia antara lain lewat ketujuh sakramennya. GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN KESELAMATAN
GEREJA SEBAGAI KOMUNIO
1. Menjelaskan arti Gereja |
2. Memahami Gereja Perdana |
3. Menyebutkan kegiatan Gereja Perdana |
4. Memahami kisah Gereja Perdana dalam Kitab Suci |
5. Mengerti jumlah rasul Yesus |
6. Menyebutkan beberapa rasul Yesus |
7. Menyebutkan unsur-unsur keanggotaan Gereja |
8. Memahami peran hierarki |
9. Memahami peran biarawan-biarawati mengucapkan Tri Kaul Suci |
10.Memahami peran awam |
11.Memahami Gereja sebagai Tubuh Kristus |
12.Menunjukkan peran yang baik sebagai anggota Gereja |
1. Memahami Gereja sebagai sakramen keselamatan | ||||||||||||||
2. Menjelaskan makna sakramen | ||||||||||||||
3. Mengetahui jumlah sakramen dalam Gereja Katolik | ||||||||||||||
4. Memahami sakramen inisiasi | ||||||||||||||
5. Mengetahui jumlah sakramen inisiasi | ||||||||||||||
6. Menyebutkan sakramen inisiasi | ||||||||||||||
7. Memahami makna sakramen baptis | ||||||||||||||
8. Memahami rahmat sakramen baptis | ||||||||||||||
9. Mengerti kata-kata yang diucapkan dalam pembaptisan | ||||||||||||||
10.Mengetahui pelayan sakramen baptis | ||||||||||||||
11.Memahami sakramen ekaristi | ||||||||||||||
12.Menjelaskan unsur pokok perayaan ekaristi | ||||||||||||||
13.Menyebutkan susunan perayaan ekaristi | ||||||||||||||
14.Mengetahui pelayan sakramen ekaristi | ||||||||||||||
15.Memahami arti kata ekaristi | ||||||||||||||
16.Memahami sakramen krisma | ||||||||||||||
17.Mengetahui pelayan sakramen krisma | ||||||||||||||
18.Memahami rahmat sakramen krisma | ||||||||||||||
19.Menjelaskan arti pertobatan | ||||||||||||||
20.Memahami istilah sakramen tobat | ||||||||||||||
21.Mengetahui rahmat sakramen tobat | ||||||||||||||
22.Menyebutkan ciri-ciri orang bertobat | ||||||||||||||
23.Mengetahui pelayan sakramen tobat | ||||||||||||||
24.Memahami sakramen pengurapan orang sakit | ||||||||||||||
25.Memahami makna sakramen pengurapan orang sakit | ||||||||||||||
26.Mengetahui
pelayan sakramen pengurapan orang sakit. Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan Allah, sehingga mendorong untuk melibatkan diri secara aktif. GEREJA DAN KEGIATAN PELAYANANNYA
|
Minggu, 20 Mei 2012
Demokrasi Pancasila mengajarkan prinsip-prinsip:
1.Persamaan
2.Keseimbangan antara hak dan kewajiban
3.Kebebasan
yang bertanggung jawab
4.Kebebasan berkumpul dan berserikat
5.Kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat
6.Bermusyawarah
7.Keadilan sosial
8.Kekeluargaan dan persatuan nasional
9.Cita-cita nasional
lain, tidak membedakan warna kulit, keturunan, jenis kelamin, status sosial, kedudukan, serta
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghargai orang lain
b. Membiasakan diri untuk diajak berdialog dengan siapapun
c. Membiasakan diri mau memperhatikan, menerima usul, saran, serta pendapat orang lain.
Ketiga hal tersebut di atas berlaku baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
diperolehnya.
Contoh penerapan dalam budaya demokrasi:
a.Berani menyampaikan pendapat dalam forum dengan santun dan baik
b.Melakukan unjuk rasa atau demonstrasi secara tertib dan aman
c.Datang menghadiri kegiatan kampanye pemilihan umum dengan tertib dan sopan
d.Menjadi anggota atau simpatisan partai politik dan mendukung program-programnya
e.Menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya demi mensukseskan pemilihan umum
f.Bersedia menghargai orang lain yang menjadi anggota atau simpatisan partai politik sekalipun
aliran politiknya berbeda dengan kita.
3. Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Artinya, meski setiap individu bebas menyampaikan sesuatu atau berbuat sesuatu, namun ia
harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesamanya, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan untuk kebenaran dan keadilan
b.Menolak tindakan kesewenang-wenangan
c.Berani merombak pemerintah yang otoriter
d.Melaksanakan kebijakan pemerintah yang demokratis
e.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
f.Menghargai harkat dan martabat manusia
bebas untuk menjadi anggota suatu perkumpulan, organisasi, atau partai yang mempunyai
komitmen dan tujuan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mendukung suatu perkumpulan remaja atau karang taruna
b.Menghargai kegiatan yang diadakan oleh sebuah asosiasi
c.Membiasakan menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah
d.Membentuk kelompok-kelompok kajian atau diskusi.
pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Saling merespon atau memberi tanggapan terhadap berbagai kebijakan
b.Memberikan sumbangan saran, ide atau gagasan
c.Selalu mendukung kinerja tim perumus
d.Memberikan solusi penyelesaian masalah
e.Memberikan pertimbangan-pertimbangan atau alternatif perumusan pendapat
f.Tidak canggung dan tidak takut mengemukakan pendapat
g.Berani menjelaskan ide-ide yang dituangkan atau dipaparkan.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri selalu berunding dengan pihak-pihak terkait untuk kebaikan bersama
b.Membiasakan diri untuk musyawarah untuk mengambil suatu keputusan bersama
c.Menghargai dan melaksanakan keputusan yang diambil melalui musyawarah
d.Mendukung terselenggaranya suatu permusyawaratan dalam penyelesaian masalah atau
konflik.
dan tidak sewenang-wenang.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghormati aturan-aturan hukum
b.Melaksanakan peraturan perundangan dengan penuh tanggung jawab
c.Membiasakan diri untuk berbuat baik dan benar
d.Membiasakan diri untuk jujur
e.Menjauhkan diri dari perbuatan bohong, dusta, atau menipu
f.Membiasakan diri menghindari perbuatan sewenang-wenang.
warga negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mengakui serta menganggap wajar adanya keaneka ragaman pendapat, kepentingan, dan
tingkah laku
b.Menghargai dan menghormati adanya perbedaan dalam ikatan persatuan bangsa Indonesia
c.Selalu mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan pribadi atau golongan
d.Membiasakan diri untuk mengedepankan persatuan walaupun terdapan perbedaan.
merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Turut serta membantu penegakaan pemerintah yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak
serta kepentingan rakyat
b.Membiasakan diri bersama-sama untuk rela berkorban dalam rangka tegaknya kedaulatan
rakyat di Negara Republik Indonesia
c.Rela berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
9.Cita-cita nasional
1. Persamaan
Artinya, setiap individu itu sama dan sederajat, tidak diskriminasi antara
yang satu dengan yanglain, tidak membedakan warna kulit, keturunan, jenis kelamin, status sosial, kedudukan, serta
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghargai orang lain
b. Membiasakan diri untuk diajak berdialog dengan siapapun
c. Membiasakan diri mau memperhatikan, menerima usul, saran, serta pendapat orang lain.
Ketiga hal tersebut di atas berlaku baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
2. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban
Artinya, terdapat keserasian dan keharmonisan antara
yang diperbuat dan apa yangdiperolehnya.
Contoh penerapan dalam budaya demokrasi:
a.Berani menyampaikan pendapat dalam forum dengan santun dan baik
b.Melakukan unjuk rasa atau demonstrasi secara tertib dan aman
c.Datang menghadiri kegiatan kampanye pemilihan umum dengan tertib dan sopan
d.Menjadi anggota atau simpatisan partai politik dan mendukung program-programnya
e.Menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya demi mensukseskan pemilihan umum
f.Bersedia menghargai orang lain yang menjadi anggota atau simpatisan partai politik sekalipun
aliran politiknya berbeda dengan kita.
3. Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Artinya, meski setiap individu bebas menyampaikan sesuatu atau berbuat sesuatu, namun ia
harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesamanya, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan untuk kebenaran dan keadilan
b.Menolak tindakan kesewenang-wenangan
c.Berani merombak pemerintah yang otoriter
d.Melaksanakan kebijakan pemerintah yang demokratis
e.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
f.Menghargai harkat dan martabat manusia
4. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat
Artinya, setiap warga negara bebas melaksanakan permusyawaratan, rapat,
forum dialog, serta bebas untuk menjadi anggota suatu perkumpulan, organisasi, atau partai yang mempunyai
komitmen dan tujuan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mendukung suatu perkumpulan remaja atau karang taruna
b.Menghargai kegiatan yang diadakan oleh sebuah asosiasi
c.Membiasakan menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah
d.Membentuk kelompok-kelompok kajian atau diskusi.
5. Kebebasan Mengeluarkan Pikiran dan Pendapat
Artinya, setiap orang dijamin hak-haknya dalam konstitusi untuk secara bebas mengeluarkan pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Saling merespon atau memberi tanggapan terhadap berbagai kebijakan
b.Memberikan sumbangan saran, ide atau gagasan
c.Selalu mendukung kinerja tim perumus
d.Memberikan solusi penyelesaian masalah
e.Memberikan pertimbangan-pertimbangan atau alternatif perumusan pendapat
f.Tidak canggung dan tidak takut mengemukakan pendapat
g.Berani menjelaskan ide-ide yang dituangkan atau dipaparkan.
6. Bermusyawarah
Artinya, mengedepankan musyawarah sebagai proses pengambilan keputusan bersama.Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri selalu berunding dengan pihak-pihak terkait untuk kebaikan bersama
b.Membiasakan diri untuk musyawarah untuk mengambil suatu keputusan bersama
c.Menghargai dan melaksanakan keputusan yang diambil melalui musyawarah
d.Mendukung terselenggaranya suatu permusyawaratan dalam penyelesaian masalah atau
konflik.
7. Keadilan Sosial
Artinya, setiap individu mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, tidak pilih kasih,dan tidak sewenang-wenang.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghormati aturan-aturan hukum
b.Melaksanakan peraturan perundangan dengan penuh tanggung jawab
c.Membiasakan diri untuk berbuat baik dan benar
d.Membiasakan diri untuk jujur
e.Menjauhkan diri dari perbuatan bohong, dusta, atau menipu
f.Membiasakan diri menghindari perbuatan sewenang-wenang.
8. Kekeluargaan dan Persatuan Nasional
Artinya, setiap pribadi merupakan bagian dari masyarakat dan menjadi bagian dari anggota warga negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mengakui serta menganggap wajar adanya keaneka ragaman pendapat, kepentingan, dan
tingkah laku
b.Menghargai dan menghormati adanya perbedaan dalam ikatan persatuan bangsa Indonesia
c.Selalu mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan pribadi atau golongan
d.Membiasakan diri untuk mengedepankan persatuan walaupun terdapan perbedaan.
9. Cita-cita Nasional
Artinya, setiap individu warga negara Indonesia berkewajiban untuk membiasakan diri merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Turut serta membantu penegakaan pemerintah yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak
serta kepentingan rakyat
b.Membiasakan diri bersama-sama untuk rela berkorban dalam rangka tegaknya kedaulatan
rakyat di Negara Republik Indonesia
c.Rela berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Jumat, 04 Mei 2012
RELIGIOUS FREEDOM Pope Benedict XVI, Shepherd of Truth Notable quotations from Pope Benedict XVI and official teachings of the Roman Catholic Church (http://www.presentationministries.com/BST/bst2012-05.asp?navlink=latest)
"AT THE HEART"
At the heart of every culture ... is a consensus about the nature of reality and the moral good and ... about the conditions for human flourishing. In America, that consensus, as enshrined in your nation's founding documents, was grounded in a worldview shaped not only by faith but a commitment to certain ethical principles deriving from nature and nature's God.SIGNIFICANT EROSION
Today that consensus has eroded significantly in the face of powerful new cultural currents which are not only directly opposed to core moral teachings of the Judeo-Christian tradition, but increasingly hostile to Christianity as such.KEY TO HAPPINESS
... The Church in the United States is called ... to proclaim a Gospel which not only proposes unchanging moral truths but proposes them precisely as the key to human happiness and social prospering ...THREAT TO HUMANITY
To the extent that some current cultural trends contain elements that would curtail the proclamation of these truths ... they represent a threat not just to Christian faith, but also to humanity itself ..."CRITICAL ROLE"
With her long tradition of respect for the right relationship between faith and reason, the Church has a critical role to play in countering cultural currents which, on the basis of extreme individualism, seek to promote notions of freedom detached from moral truth.CHURCH MUST NOT BE SILENT
The legitimate separation of Church and State cannot be taken to mean that the Church must be silent on certain issues, nor that the State may choose not to engage, or be engaged by, the voices of committed believers in determining the values which will shape the future of the nation."GRAVE THREATS"
... It is imperative that the entire Catholic community in the United States come to realize the grave threats to the Church's public moral witness presented by a radical secularism which finds increasing expression in the political and cultural spheres ... Of particular concern are certain attempts being made to limit that most cherished of American freedoms, the freedom of religion.NEED FOR LAY ACTION
... We see the need for an engaged, articulate and well-formed Catholic laity. endowed with a strong critical sense vis-a-vis the dominant culture and with ... courage ...(Source: Ad limina meeting with US bishops, 1/19/2012)
Langganan:
Postingan (Atom)