GRADE 8
* Konstitusi atau Undang-Undang Dasar yang pernah berlaku di Indonesia..
* Bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistemm pemerintahan pada masa Konstitusi:
UUD 1945, UUD RIS, UUDS 1950, UUD 1945 HASIL DEKRET PRESIDEN 5 JULI 1959,
UUD 1945 HASIL AMANDEMEN ORDE BARU.
GRADE 9
* Pemerintahan Otonomi Daeran.
* Kelebihan dan kekurangannya.
* Kriteria menjadi Kepala Daerah.
* Program-program yang baik untuk menjadai Kepala Daerah.
* Bagaimana menjalankan pemerintahan yang baik setelah menjadi Kepala Daerah.
Minggu, 28 Oktober 2012
Kamis, 13 September 2012
KISI-KISI PKn 8-9 UTS 1 OCTOBER 05, 2012
GRADE 8: 1. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NEGARA INDONESIA
2. KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
Menunjukkan tintadakan taat pada Peraturan Perundang-undangan Nasional.
GRADE 9: 1. PEMBELAAN NEGARA INDONESIA 2. OTONOMI DAERAH
2. KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
Memahami kata idiologi. |
Memahami peranan idiologi. |
Memahami peranan idiologi. |
Memahami idiologi bangsa Indonesia. |
Memahami Pancasila merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain. |
Memahami nilai-nilai Pancasila. |
Memahami sejarah Pancasila. |
Memahami Rumusan lima dasar Negara. |
Memahami perbedaan rumusan Pancasila. |
Memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka. |
Memahami Sikap yang sesuai dengan pancasila sebagai ideology terbuka jika ada pengaruh asing. |
Memahami nilai dasar sila pertama dari Pancasila. |
Memahami keunggulan ideologi Pancasila jika dibandingkan dengan ideologi lain. |
Memahami usulan lisan Muh. Yamin tentang lima dasar Negara Indonesia. |
Memahami usulan Ir. Soekarno tentang dasar Negara Indonesia yang terdiri atas lima dasar dapat diperas menjadi menjadi Trisila. |
Memahami contoh tindakan yang sesuai dengan Pancasila. |
Memahami partai yang bertentangan dengan Pancasila. |
Memahami gerakan yang bertentangan dengan Pancasila. |
Memahami tindakan yang bertentangan dengan Pancasila. |
Memahami nilai-nilai Pancasila. Memahami sikap patuh terhadap pearaturan. Memahami pelaksanaan peraturan pemerintah. Memahami tugas dan kewenangan KPK. Menunjukkan sikap anti korupsi. Menunjukkan contoh tindakan korupsi. Menyebutkan peranan Pancasila. Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. |
Menyebutkan contoh pengamalan Pancasila. |
Menyebutkan konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia. |
GRADE 9: 1. PEMBELAAN NEGARA INDONESIA 2. OTONOMI DAERAH
Memahami teori perjanjian masyarakat kelahiran suatu negara. |
Memahami tujuan nasional negara Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. |
Memahami tujuan nasional negara Indonesia. |
Memahami unsur-unsur negara. |
Memahami unsur-unsur negara yang bersifat deklaratif. |
Memahami wilayah lautan suatu negara. |
Memahami kewajiban warga negara menurut UUD 1945. |
Memahami kewajiban setiap warga negara . |
Memahami pentingnya membela negara bagi keberadaan suatu negara. |
Memahami bela negara merupakan kewajiban. |
Memahami usaha pembelaan negara. |
Memahami Sistem pertahanan dan keamanan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945. |
Memahami warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. |
Memahami tugas TNI dan Polri. |
Memahami alat negara yang berperan dalam usaha pertahanan negara. |
Memahami tujuan dari Polri. |
Memahami demonstrasi yang mengganggu masyarakat merupakan tanggung jawab. |
Memahami kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk menguasai wilayah negara lain. |
Memahami bentuk bela negara yang dilakukan oleh siswa. |
Memahami kegiatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. |
Menunjukkan UU Otonomi Daerah Memahami hakikat otonomi daerah sesuai reformasi Menunjukkan akibat tidak dipatuhinya peraturan atau kebijakan publik Menunjukkan contoh tindakan siswa melaksanakan peraturan publik Menunjukkan contoh perilaku warga negara yang belum melaksanakan kesadaran terhadap peraturan yang berlaku Memahami unsur-unsur berdirinya suatu negara. |
Memahami tujuan nasional negara Indonesia. |
Memberikan contoh-contoh bentuk bela negara yang dilakukan oleh siswa. |
Menyebutkan hal-hal positif adanya Pemerintahan Otonomi Daerah. |
Menyebutkan hal-hal negatif adanya Pemerintahan Otonomi Daerah. |
Senin, 10 September 2012
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Menurut
Amein Rais (2008) yg paling gawat adalah Mentalitas bangsa ini yg bermental
Inlander (inferior, pecundang, bodoh dsb), lalu bagaimana sih sikap kita, untuk
merubah ini.?
Karakter merupakan salah satu komponen dari kualitas Sumber daya manusia (SDM) yg bersifat non fisik, sementara dibandingkan dgn indikator kualitas SDM yg aspek karakter bersifat fisik seperti pertumbuhan dan kecerdasan.masih kurang mendapat perhatian.Indikator kualitas SDM non fisik seperti Kecerdasan emosional (EQ) baru mendapatkan perhatian.
Berkaitan dgn pentingnyua karakter bangsa, berbagai kajian menunjukan bahwa yg menentukan kemajuan suatu bangsa/negara terletak kepaada Karakteristik bangsanya.Seperti dikemukakan oleh Thurow (1992) Generasi penerus bangsa yg akan unggul dlm persaingan bebas adalah yg memiliki karakter yg berorientasi kpd Kebersamaan (commutarian capitalism), sementara Fukuyama (1995) menyatakan Generasi penerus bangsa yg akan unggul dlm era persaingan adalah yg memiliki Social capital yg tinggi, yaitu masyarakat yg memiliki kepercayaan yg tinggi (high trust society), baik kepercayaan horisontal maupun vertikal., sementara Friedman (1999) menyatakan bahwa generasi yg unggul adalah yg bercirikan karakter demokratis (free market demokracy).
Karakter yg berorientasi kebersamaan diantaranya adalah memilki loyalitas yg tinggi, sabar dlm mengerjakan hal2 detail, etos kerja tinggi, patuh pada budaya hirarki koorporasi, kerja tim yg solit, serta mampu menunda penghargaan dgn lebih berorientasi pada tujuan.
Ciri-ciri generasi dgn high trust soceity adalah ; kepercayaan yg tinggi baik secara vertikal (Rakyat-pemimpin) maupun horizontal (sesama masyarakat), tingkat konflik yg rendah, serta tingginya rasa kebersamaan.
Sedangkan karakter bangsa yg bercirikan karakter demokratis (free market democracy) bercirikan jujur, terbuka, sistem hukum yg baik dan masyarakat yg taat hukum, serta karakter orang yg berkepribadian sehat lainnya seperti rajin, menghormati hak orang lain, peduli sesama, bertanggung jawab, percaya diri dan mandiri.
MEMBENTUK KARAKTER
Karakter individu merupakan hasil akumulasi dari proses pembelajaran (sosialisasi) pada masa-masa perkembangan, menurut teori psikoanalisis Erikson’ ,dua tahun pertama kehidupan seseorang individu merupakan masa fondasi penting penanaman konsep diri kepercayaan (trust vs mistrust.)
Perkembangan konsep diri ini sangat erat berkaitan dgn rasa aman yg dirasakan dan didapatkan seorang anak dari lingkungannya.Anak yg mendapatkan respon positif akan mengembangkan secure attahment, rasa percaya terhadap lingkungan, serta kepercayaan terhadap kemampuan diri, individu tersebut memiliki kecenderungan untuk memandang dunia dengan kacamata positif.
Rasa aman berkaitan dgn tingkat kelekatan personal (personal attachment) individu dgn pengasuh utamannya. lingkungan yg dibutuhkan dlm pengasuhan pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik.
Lingkungan fisik berkaitan dgn ekonomi keluarga, yaitu kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan pangan yg bergizi, tempat tinggal yg sehat, akses pendidikan & kesehatan, serta daya beli alat stimulasi perkembangan anak seperti permainan dan buku.Tidak kalah pentingnya lingkungan non fisik juga merupakan faktor laten penentuan perkembangan karakter individu (anak) adalah pengasuhan yg dilakukan orang tua.
Membangun karakter anak seperti yg digambarkan diatas membutuhkan waktu, tenaga, pikiran , perencanaan,, kesabaran , keikhlasan.Memberi rasa aman kpd anak, menebarkan rasa kasih sayang, peduli, saling berbagi, pemeliharaan ikatan dan solidaritas merupakan lingkungan yg harus diciptakan di keluarga sebagai institusi pertaama dan utama dlm kehidupan individu.
Perkembangan anak akan otimal manakala waktu puncak perkembangan terjadi, mendapat respon yg positif dan optimal Disini diperlukan peran penting pendidikan dikeluarga, semua berawal dari ini, baru kpd masyarakat/lingkungan, jika pola pendidikan/pengasuhan dikeluarga buruk akan berakibat kepada masyarakat/lingkungan serta negara/bangsa. Semoga ini bisa menjadi perhataian kita semua, betapa pentingnya pendidiakan di Keluarga dan di lingkungan sekolah.
Karakter merupakan salah satu komponen dari kualitas Sumber daya manusia (SDM) yg bersifat non fisik, sementara dibandingkan dgn indikator kualitas SDM yg aspek karakter bersifat fisik seperti pertumbuhan dan kecerdasan.masih kurang mendapat perhatian.Indikator kualitas SDM non fisik seperti Kecerdasan emosional (EQ) baru mendapatkan perhatian.
Berkaitan dgn pentingnyua karakter bangsa, berbagai kajian menunjukan bahwa yg menentukan kemajuan suatu bangsa/negara terletak kepaada Karakteristik bangsanya.Seperti dikemukakan oleh Thurow (1992) Generasi penerus bangsa yg akan unggul dlm persaingan bebas adalah yg memiliki karakter yg berorientasi kpd Kebersamaan (commutarian capitalism), sementara Fukuyama (1995) menyatakan Generasi penerus bangsa yg akan unggul dlm era persaingan adalah yg memiliki Social capital yg tinggi, yaitu masyarakat yg memiliki kepercayaan yg tinggi (high trust society), baik kepercayaan horisontal maupun vertikal., sementara Friedman (1999) menyatakan bahwa generasi yg unggul adalah yg bercirikan karakter demokratis (free market demokracy).
Karakter yg berorientasi kebersamaan diantaranya adalah memilki loyalitas yg tinggi, sabar dlm mengerjakan hal2 detail, etos kerja tinggi, patuh pada budaya hirarki koorporasi, kerja tim yg solit, serta mampu menunda penghargaan dgn lebih berorientasi pada tujuan.
Ciri-ciri generasi dgn high trust soceity adalah ; kepercayaan yg tinggi baik secara vertikal (Rakyat-pemimpin) maupun horizontal (sesama masyarakat), tingkat konflik yg rendah, serta tingginya rasa kebersamaan.
Sedangkan karakter bangsa yg bercirikan karakter demokratis (free market democracy) bercirikan jujur, terbuka, sistem hukum yg baik dan masyarakat yg taat hukum, serta karakter orang yg berkepribadian sehat lainnya seperti rajin, menghormati hak orang lain, peduli sesama, bertanggung jawab, percaya diri dan mandiri.
MEMBENTUK KARAKTER
Karakter individu merupakan hasil akumulasi dari proses pembelajaran (sosialisasi) pada masa-masa perkembangan, menurut teori psikoanalisis Erikson’ ,dua tahun pertama kehidupan seseorang individu merupakan masa fondasi penting penanaman konsep diri kepercayaan (trust vs mistrust.)
Perkembangan konsep diri ini sangat erat berkaitan dgn rasa aman yg dirasakan dan didapatkan seorang anak dari lingkungannya.Anak yg mendapatkan respon positif akan mengembangkan secure attahment, rasa percaya terhadap lingkungan, serta kepercayaan terhadap kemampuan diri, individu tersebut memiliki kecenderungan untuk memandang dunia dengan kacamata positif.
Rasa aman berkaitan dgn tingkat kelekatan personal (personal attachment) individu dgn pengasuh utamannya. lingkungan yg dibutuhkan dlm pengasuhan pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik.
Lingkungan fisik berkaitan dgn ekonomi keluarga, yaitu kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan pangan yg bergizi, tempat tinggal yg sehat, akses pendidikan & kesehatan, serta daya beli alat stimulasi perkembangan anak seperti permainan dan buku.Tidak kalah pentingnya lingkungan non fisik juga merupakan faktor laten penentuan perkembangan karakter individu (anak) adalah pengasuhan yg dilakukan orang tua.
Membangun karakter anak seperti yg digambarkan diatas membutuhkan waktu, tenaga, pikiran , perencanaan,, kesabaran , keikhlasan.Memberi rasa aman kpd anak, menebarkan rasa kasih sayang, peduli, saling berbagi, pemeliharaan ikatan dan solidaritas merupakan lingkungan yg harus diciptakan di keluarga sebagai institusi pertaama dan utama dlm kehidupan individu.
Perkembangan anak akan otimal manakala waktu puncak perkembangan terjadi, mendapat respon yg positif dan optimal Disini diperlukan peran penting pendidikan dikeluarga, semua berawal dari ini, baru kpd masyarakat/lingkungan, jika pola pendidikan/pengasuhan dikeluarga buruk akan berakibat kepada masyarakat/lingkungan serta negara/bangsa. Semoga ini bisa menjadi perhataian kita semua, betapa pentingnya pendidiakan di Keluarga dan di lingkungan sekolah.
Senin, 03 September 2012
KISI-KISI CATHOLIC TEST 1 SEPTEMBER 5, 2012
GRADE 7
Kompetensi Dasar: I. Memahami dan menyadari dirinya diciptakan sebagai Citra Allah yang tumbuh dan berkembang bersama orang lain.
Materi: 1. Martabat luhur manusia sebagai citra Allah
2. Panggilan manusia sebagai citra Allah
Indikator:
GRADE 8
Kompetensi Dasar: 1.1. Memahami makna sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus sebagai konsekuensi atas perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, sehingga peserta didik berani meneladani perjuangan Yesus dalam hidup sehari-hari.
Materi: 1. Sengsara dan wafat Yesus.
Indikator:
GRADE 9
Kompetensi Dasar: 1.1. Memahami kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang, yang perlu ditanggapi dengan beragama dan beriman.
Materi: 1. Allah berkehendak menyelamatkan semua orang.
Indikator:
Kompetensi Dasar: I. Memahami dan menyadari dirinya diciptakan sebagai Citra Allah yang tumbuh dan berkembang bersama orang lain.
Materi: 1. Martabat luhur manusia sebagai citra Allah
2. Panggilan manusia sebagai citra Allah
Indikator:
Menjelaskan kata citra dalam Kitab Kejadian. |
Menjelaskan arti kata citra Allah dalam Kitab Kejadian. |
Menunjukkan kata gambar dan rupa dari kita kutipan Kitab Kejadian. |
Menjelaskan salah satu kemampuan akal budi manusia. |
Menjelaskan salah satu kemampuan akal budi manusia. |
Menjelaskan tugas manusia sebagai citra Allah. |
Menjelaskan salah satu tugas manusia sebagai laki-laki dan perempuan. |
Menjelaskan makna kata “berkuasa”. |
Menjelaskan tindakan berikut yang menunjukkan diri sebagai citra Allah. |
Menjelaskan kelebihan manusia sebagai citra Allah. |
Menjelaskan arti manusia diciptakan sebagai citra Allah. |
Menjelaskan arti manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling luhur. |
Membedakan manusia dengan ciptaan lain. |
Menyebutkan contoh tindakan yang dapat kamu lakukan sebagai citra Allah di dalam keluarga. |
Menyebutkan contoh tindakan yang dapat kamu lakukan sebagai citra Allah di dalam sekolah. |
Menjelaskan batas kekuasaan manusia. |
Menjelaskan alasan kekuasaan manusia terbatas. |
Menjelaskan arti manusia diciptakan sebagai citra Allah. |
Menjelaskan penyebab utama manusia bertindak sewenang-wenang terhadap ciptaan lain. |
Menjelaskan contoh tindakan manusia yang tidak menampakkan diri sebagai citra Allah. |
GRADE 8
Kompetensi Dasar: 1.1. Memahami makna sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus sebagai konsekuensi atas perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, sehingga peserta didik berani meneladani perjuangan Yesus dalam hidup sehari-hari.
Materi: 1. Sengsara dan wafat Yesus.
Indikator:
Menjelaskan penderitaan manusia. |
Menjelaskan sikap Yesus dalam menerima tugas perutusan Bapa. |
Menjelaskan perjuangan Yesus menghadirkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia menyebabkan Dia mengalami risiko yang bera. |
Menjelaskan kosekuensi Yesus dalam menerima tugas perutusan Bapa. |
Menyebutkan orang yang membantu Yesus dalam perjalanan memanggul salib ke Golgota. |
Menjelaskan makna kematian. |
Menjelaskan ketaatan Yesus. |
Menjelaskan makna penderita sengsara dan wafat Yesus di kayu salib demi menebus. |
Menjelaskan makna berdoa Yesus ketika menghadapi penderitaan. |
Menjelaskan sifat Yesus yang mengampuni. |
Menjelaskan pernyataan “penderitaan adalah awal keberhasilan”. |
Menjelaskan makna kesengsaraan Yesus. |
Menjelaskan sikap Yesus dalam menerima hukuman salib. |
Menjelaskan mengapa bagi orang Katolik penderitaan adalah awal dari kemuliaan. |
Menjelaskan mengapaYesus harus menderita sengsara dan wafat di salib. |
GRADE 9
Kompetensi Dasar: 1.1. Memahami kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang, yang perlu ditanggapi dengan beragama dan beriman.
Materi: 1. Allah berkehendak menyelamatkan semua orang.
Indikator:
Menjelaskan motivasi menolong orang lain. |
Memahami kepedulian Allah Bapa. |
Memahami bagaimana agar setiap orang bisa menjadi sarana keselamatan Allah Bapa. |
Memahami bagaimana Allah Bapa mewahyukan diri-Nya secara penuh. |
Memahami alasan Allah mengasihi manusia tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. |
Memahami peran Yesus dalam karya penyelamatan Allah. |
Memahami bahwa Allah peduli terhadap manusia sebagai makhluk sosial. |
Memahami akibat dari kerusakan lingkungan alam. |
Memahami tindakan manusia yang tidak mencerminkan dirinya sebagai citra Allah. |
Memahami kelompok masyarakat Yahudi yang terlalu berpegang teguh pada aturan agamanya. |
Menjelaskan mengapa Allah menyelamatkan semua orang. |
Menyebutkan contoh kepedulian Allah melalui sesama. |
Menjelaskan maksud Yesus menjadi tanda agung kasih Allah yang menyelamatkan. |
Menyebutkan contoh tindakan Yesus yang menyelamatkan ketika Dia hidup di tengah-tengah bangsa Yahudi. |
Menjelaskan mengapa Yesus berpihak kepada orang kecil. |
Selasa, 29 Mei 2012
KISI-KISI CATHOLIC 7
Memahami dan menyadari bahwa perkembangan dan pertumbuhan dirinya tidak lepas dari peran keluarga dan sesama di sekitarnya. MANUSIA MAKHLUK PRIBADI DAN SOSIAL: TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA ORANG LAIN
1. Memahami pribadinya berkembang bersama keluarga | |||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Menyadari pribadinya berkembang bersama keluarga | |||||||||||||||||||||||||||||||||
3. Memahami pribadinya berkembang bersama orang lain di sekitar kita | |||||||||||||||||||||||||||||||||
4. Menyadari pribadinya berkembang bersama orang lain di sekitar kita | |||||||||||||||||||||||||||||||||
5. Memahami pribadinya berkembang bersama Tuhan Allah | |||||||||||||||||||||||||||||||||
6. Menyadari pribadinya berkembang bersama Tuhan Allah | |||||||||||||||||||||||||||||||||
7. Memahami dirinya sebagai makhluk sosial | |||||||||||||||||||||||||||||||||
8. Menyadari dirinya sebagai makhluk sosial | |||||||||||||||||||||||||||||||||
9. Memahami teladan keluarga kudus Nazareth | |||||||||||||||||||||||||||||||||
10.Memahami ajaran Yesus dalam hidup bersama sesama dan Tuhan | |||||||||||||||||||||||||||||||||
11.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam keluarga | |||||||||||||||||||||||||||||||||
12.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam masyarakat | |||||||||||||||||||||||||||||||||
13.Menunjukkan
contoh perilaku yang baik dalam Gereja. Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus, sehingga dapat meneladani dan menerapkan dalam hidup sehari-hari. YESUS KRISTUS SEBAGAI TANDA KASIH ALLAH YANG MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH
|
KISI-KISI CATHOLIC 8
Siswa memahami Gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-rupa anggota, dan kita sendiri menghayati Gereja sebagai persekutuan.
GEREJA SEBAGAI KOMUNIO
Siswa memahami Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan bagi manusia antara lain lewat ketujuh sakramennya. GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN KESELAMATAN
GEREJA SEBAGAI KOMUNIO
1. Menjelaskan arti Gereja |
2. Memahami Gereja Perdana |
3. Menyebutkan kegiatan Gereja Perdana |
4. Memahami kisah Gereja Perdana dalam Kitab Suci |
5. Mengerti jumlah rasul Yesus |
6. Menyebutkan beberapa rasul Yesus |
7. Menyebutkan unsur-unsur keanggotaan Gereja |
8. Memahami peran hierarki |
9. Memahami peran biarawan-biarawati mengucapkan Tri Kaul Suci |
10.Memahami peran awam |
11.Memahami Gereja sebagai Tubuh Kristus |
12.Menunjukkan peran yang baik sebagai anggota Gereja |
1. Memahami Gereja sebagai sakramen keselamatan | ||||||||||||||
2. Menjelaskan makna sakramen | ||||||||||||||
3. Mengetahui jumlah sakramen dalam Gereja Katolik | ||||||||||||||
4. Memahami sakramen inisiasi | ||||||||||||||
5. Mengetahui jumlah sakramen inisiasi | ||||||||||||||
6. Menyebutkan sakramen inisiasi | ||||||||||||||
7. Memahami makna sakramen baptis | ||||||||||||||
8. Memahami rahmat sakramen baptis | ||||||||||||||
9. Mengerti kata-kata yang diucapkan dalam pembaptisan | ||||||||||||||
10.Mengetahui pelayan sakramen baptis | ||||||||||||||
11.Memahami sakramen ekaristi | ||||||||||||||
12.Menjelaskan unsur pokok perayaan ekaristi | ||||||||||||||
13.Menyebutkan susunan perayaan ekaristi | ||||||||||||||
14.Mengetahui pelayan sakramen ekaristi | ||||||||||||||
15.Memahami arti kata ekaristi | ||||||||||||||
16.Memahami sakramen krisma | ||||||||||||||
17.Mengetahui pelayan sakramen krisma | ||||||||||||||
18.Memahami rahmat sakramen krisma | ||||||||||||||
19.Menjelaskan arti pertobatan | ||||||||||||||
20.Memahami istilah sakramen tobat | ||||||||||||||
21.Mengetahui rahmat sakramen tobat | ||||||||||||||
22.Menyebutkan ciri-ciri orang bertobat | ||||||||||||||
23.Mengetahui pelayan sakramen tobat | ||||||||||||||
24.Memahami sakramen pengurapan orang sakit | ||||||||||||||
25.Memahami makna sakramen pengurapan orang sakit | ||||||||||||||
26.Mengetahui
pelayan sakramen pengurapan orang sakit. Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan Allah, sehingga mendorong untuk melibatkan diri secara aktif. GEREJA DAN KEGIATAN PELAYANANNYA
|
Minggu, 20 Mei 2012
Demokrasi Pancasila mengajarkan prinsip-prinsip:
1.Persamaan
2.Keseimbangan antara hak dan kewajiban
3.Kebebasan
yang bertanggung jawab
4.Kebebasan berkumpul dan berserikat
5.Kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat
6.Bermusyawarah
7.Keadilan sosial
8.Kekeluargaan dan persatuan nasional
9.Cita-cita nasional
lain, tidak membedakan warna kulit, keturunan, jenis kelamin, status sosial, kedudukan, serta
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghargai orang lain
b. Membiasakan diri untuk diajak berdialog dengan siapapun
c. Membiasakan diri mau memperhatikan, menerima usul, saran, serta pendapat orang lain.
Ketiga hal tersebut di atas berlaku baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
diperolehnya.
Contoh penerapan dalam budaya demokrasi:
a.Berani menyampaikan pendapat dalam forum dengan santun dan baik
b.Melakukan unjuk rasa atau demonstrasi secara tertib dan aman
c.Datang menghadiri kegiatan kampanye pemilihan umum dengan tertib dan sopan
d.Menjadi anggota atau simpatisan partai politik dan mendukung program-programnya
e.Menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya demi mensukseskan pemilihan umum
f.Bersedia menghargai orang lain yang menjadi anggota atau simpatisan partai politik sekalipun
aliran politiknya berbeda dengan kita.
3. Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Artinya, meski setiap individu bebas menyampaikan sesuatu atau berbuat sesuatu, namun ia
harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesamanya, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan untuk kebenaran dan keadilan
b.Menolak tindakan kesewenang-wenangan
c.Berani merombak pemerintah yang otoriter
d.Melaksanakan kebijakan pemerintah yang demokratis
e.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
f.Menghargai harkat dan martabat manusia
bebas untuk menjadi anggota suatu perkumpulan, organisasi, atau partai yang mempunyai
komitmen dan tujuan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mendukung suatu perkumpulan remaja atau karang taruna
b.Menghargai kegiatan yang diadakan oleh sebuah asosiasi
c.Membiasakan menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah
d.Membentuk kelompok-kelompok kajian atau diskusi.
pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Saling merespon atau memberi tanggapan terhadap berbagai kebijakan
b.Memberikan sumbangan saran, ide atau gagasan
c.Selalu mendukung kinerja tim perumus
d.Memberikan solusi penyelesaian masalah
e.Memberikan pertimbangan-pertimbangan atau alternatif perumusan pendapat
f.Tidak canggung dan tidak takut mengemukakan pendapat
g.Berani menjelaskan ide-ide yang dituangkan atau dipaparkan.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri selalu berunding dengan pihak-pihak terkait untuk kebaikan bersama
b.Membiasakan diri untuk musyawarah untuk mengambil suatu keputusan bersama
c.Menghargai dan melaksanakan keputusan yang diambil melalui musyawarah
d.Mendukung terselenggaranya suatu permusyawaratan dalam penyelesaian masalah atau
konflik.
dan tidak sewenang-wenang.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghormati aturan-aturan hukum
b.Melaksanakan peraturan perundangan dengan penuh tanggung jawab
c.Membiasakan diri untuk berbuat baik dan benar
d.Membiasakan diri untuk jujur
e.Menjauhkan diri dari perbuatan bohong, dusta, atau menipu
f.Membiasakan diri menghindari perbuatan sewenang-wenang.
warga negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mengakui serta menganggap wajar adanya keaneka ragaman pendapat, kepentingan, dan
tingkah laku
b.Menghargai dan menghormati adanya perbedaan dalam ikatan persatuan bangsa Indonesia
c.Selalu mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan pribadi atau golongan
d.Membiasakan diri untuk mengedepankan persatuan walaupun terdapan perbedaan.
merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Turut serta membantu penegakaan pemerintah yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak
serta kepentingan rakyat
b.Membiasakan diri bersama-sama untuk rela berkorban dalam rangka tegaknya kedaulatan
rakyat di Negara Republik Indonesia
c.Rela berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
9.Cita-cita nasional
1. Persamaan
Artinya, setiap individu itu sama dan sederajat, tidak diskriminasi antara
yang satu dengan yanglain, tidak membedakan warna kulit, keturunan, jenis kelamin, status sosial, kedudukan, serta
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghargai orang lain
b. Membiasakan diri untuk diajak berdialog dengan siapapun
c. Membiasakan diri mau memperhatikan, menerima usul, saran, serta pendapat orang lain.
Ketiga hal tersebut di atas berlaku baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
2. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban
Artinya, terdapat keserasian dan keharmonisan antara
yang diperbuat dan apa yangdiperolehnya.
Contoh penerapan dalam budaya demokrasi:
a.Berani menyampaikan pendapat dalam forum dengan santun dan baik
b.Melakukan unjuk rasa atau demonstrasi secara tertib dan aman
c.Datang menghadiri kegiatan kampanye pemilihan umum dengan tertib dan sopan
d.Menjadi anggota atau simpatisan partai politik dan mendukung program-programnya
e.Menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya demi mensukseskan pemilihan umum
f.Bersedia menghargai orang lain yang menjadi anggota atau simpatisan partai politik sekalipun
aliran politiknya berbeda dengan kita.
3. Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Artinya, meski setiap individu bebas menyampaikan sesuatu atau berbuat sesuatu, namun ia
harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesamanya, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan untuk kebenaran dan keadilan
b.Menolak tindakan kesewenang-wenangan
c.Berani merombak pemerintah yang otoriter
d.Melaksanakan kebijakan pemerintah yang demokratis
e.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
f.Menghargai harkat dan martabat manusia
4. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat
Artinya, setiap warga negara bebas melaksanakan permusyawaratan, rapat,
forum dialog, serta bebas untuk menjadi anggota suatu perkumpulan, organisasi, atau partai yang mempunyai
komitmen dan tujuan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mendukung suatu perkumpulan remaja atau karang taruna
b.Menghargai kegiatan yang diadakan oleh sebuah asosiasi
c.Membiasakan menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah
d.Membentuk kelompok-kelompok kajian atau diskusi.
5. Kebebasan Mengeluarkan Pikiran dan Pendapat
Artinya, setiap orang dijamin hak-haknya dalam konstitusi untuk secara bebas mengeluarkan pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Saling merespon atau memberi tanggapan terhadap berbagai kebijakan
b.Memberikan sumbangan saran, ide atau gagasan
c.Selalu mendukung kinerja tim perumus
d.Memberikan solusi penyelesaian masalah
e.Memberikan pertimbangan-pertimbangan atau alternatif perumusan pendapat
f.Tidak canggung dan tidak takut mengemukakan pendapat
g.Berani menjelaskan ide-ide yang dituangkan atau dipaparkan.
6. Bermusyawarah
Artinya, mengedepankan musyawarah sebagai proses pengambilan keputusan bersama.Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri selalu berunding dengan pihak-pihak terkait untuk kebaikan bersama
b.Membiasakan diri untuk musyawarah untuk mengambil suatu keputusan bersama
c.Menghargai dan melaksanakan keputusan yang diambil melalui musyawarah
d.Mendukung terselenggaranya suatu permusyawaratan dalam penyelesaian masalah atau
konflik.
7. Keadilan Sosial
Artinya, setiap individu mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, tidak pilih kasih,dan tidak sewenang-wenang.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Membiasakan diri untuk menghormati aturan-aturan hukum
b.Melaksanakan peraturan perundangan dengan penuh tanggung jawab
c.Membiasakan diri untuk berbuat baik dan benar
d.Membiasakan diri untuk jujur
e.Menjauhkan diri dari perbuatan bohong, dusta, atau menipu
f.Membiasakan diri menghindari perbuatan sewenang-wenang.
8. Kekeluargaan dan Persatuan Nasional
Artinya, setiap pribadi merupakan bagian dari masyarakat dan menjadi bagian dari anggota warga negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Mengakui serta menganggap wajar adanya keaneka ragaman pendapat, kepentingan, dan
tingkah laku
b.Menghargai dan menghormati adanya perbedaan dalam ikatan persatuan bangsa Indonesia
c.Selalu mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan pribadi atau golongan
d.Membiasakan diri untuk mengedepankan persatuan walaupun terdapan perbedaan.
9. Cita-cita Nasional
Artinya, setiap individu warga negara Indonesia berkewajiban untuk membiasakan diri merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Contoh penerapan budaya demokrasi:
a.Turut serta membantu penegakaan pemerintah yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak
serta kepentingan rakyat
b.Membiasakan diri bersama-sama untuk rela berkorban dalam rangka tegaknya kedaulatan
rakyat di Negara Republik Indonesia
c.Rela berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)