MATERI PENILAIAN SUMATIF AKHIR SEMESTER (SAS) PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS VII SEMESTER 2 TAHUN 2025
Ayat Kitab Suci yang menjadi dasar utama pembelajaran tentang pertumbuhan dan perkembangan Yesus adalah...
Menurut Lukas 2:52, Yesus bertambah besar dalam empat dimensi, kecuali...
Dimensi pertumbuhan Yesus yang mengacu pada peningkatan kemampuan berpikir dan memahami adalah...
Ketika dikatakan Yesus "makin dikasihi oleh manusia", ini menunjukkan perkembangan dalam dimensi...
Teladan Yesus dalam "bertambah besar" mengajak kita untuk...
Tindakan Yesus di Bait Allah pada usia 12 tahun yang membuat orang kagum dengan pemahaman-Nya menunjukkan dimensi pertumbuhan...
Pernyataan "makin dikasihi oleh Allah" dalam diri Yesus adalah teladan bagi kita untuk...
Proses perubahan kualitatif yang mengarah pada peningkatan fungsi, kompleksitas, dan kematangan disebut...
Seorang peserta didik yang rajin belajar, membaca buku, dan selalu ingin tahu adalah contoh dari perkembangan dalam dimensi...
Salah satu cara kita meneladani Yesus dalam dimensi sosial adalah dengan...
Belas kasih Yesus kepada orang banyak yang lapar ditunjukkan dengan mukjizat...
Perasaan iba atau kasihan yang mendalam terhadap penderitaan orang lain, diikuti dengan keinginan kuat untuk menolong, disebut...
Ketika Yesus menyembuhkan orang kusta, tindakan-Nya yang menyentuh orang tersebut (meskipun dilarang dalam hukum Taurat) menunjukkan...
Kisah Injil tentang perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati mengajarkan tentang...
Alasan utama mengapa Yesus selalu bertindak dengan belas kasih adalah karena...
Contoh tindakan belas kasih yang dapat kita lakukan di sekolah adalah...
Ketika Yesus melihat orang banyak yang "tersebar dan terlantar seperti domba tanpa gembala", Dia merasa...
Dalam kisah penyembuhan orang lumpuh yang diturunkan melalui atap (Markus 2:1-12), Yesus pertama-tama melakukan...
Tindakan belas kasih Yesus yang menyentuh orang kusta dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir," menunjukkan...
Meneladani belas kasih Yesus berarti kita harus memiliki hati yang...
Pengampunan adalah...
Yesus mengajarkan pentingnya pengampunan melalui perumpamaan tentang...
Dalam doa Bapa Kami, kita berdoa: "Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun ..."
Ketika Yesus disalibkan, Ia berdoa: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Ayat ini menunjukkan...
Apa yang terjadi pada diri kita ketika kita tidak mau mengampuni orang lain?
Manfaat pengampunan bagi orang yang memberi pengampunan adalah...
Jika kita melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain, langkah pertama yang sebaiknya kita lakukan adalah...
Sikap yang tepat saat kita ingin meminta maaf adalah...
Mengampuni tidak berarti...
Mengapa pengampunan juga penting bagi kesehatan mental dan emosional kita?
Doa adalah...
Yesus sendiri memberikan teladan tentang doa dengan...
Unsur penting dalam doa yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya adalah...
Ketika kita berdoa untuk orang lain (keluarga, teman, orang sakit), itu disebut doa...
Doa yang diajarkan langsung oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah...
Manfaat utama memiliki rencana doa pribadi adalah...
Apabila kita merasa sulit untuk berdoa atau tidak tahu harus berkata apa, yang bisa kita lakukan adalah...
Doa dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tetapi akan lebih baik jika kita mencari tempat dan waktu yang...
Sikap hati yang paling penting saat berdoa adalah...
Selain kata-kata, doa juga bisa diungkapkan melalui...
SOAL ESAI HOTS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS VII SEMESTER 2
1. Analisis dan Evaluasi - Belas Kasih: Yesus menunjukkan belas kasih-Nya dengan berbagai cara, seringkali kepada mereka yang dipandang rendah atau terpinggirkan oleh masyarakat pada zaman-Nya (misalnya: orang kusta, pemungut cukai, perempuan berdosa). Menurut pendapatmu, mengapa Yesus memilih untuk secara khusus menunjukkan belas kasih-Nya kepada kelompok-kelompok ini? Apa relevansi pilihan Yesus ini dengan kondisi masyarakat kita saat ini, dan bagaimana kita dapat meneladaninya dalam konteks sekolah atau lingkungan tempat tinggalmu?
Rubrik Penilaian Soal 1:
v 4 poin: Menjelaskan alasan pilihan Yesus secara mendalam (misal: menunjukkan keadilan Allah, melawan stigma sosial, menjangkau yang terhilang), mengaitkan relevansi dengan masyarakat saat ini secara tepat (misal: kelompok terpinggirkan modern), dan memberikan contoh penerapan konkret yang orisinal dan relevan.
v 3 poin: Menjelaskan alasan pilihan Yesus dengan cukup baik, mengaitkan relevansi dengan masyarakat saat ini, dan memberikan contoh penerapan.
v 2 poin: Menjelaskan alasan pilihan Yesus secara umum, relevansi kurang jelas, atau contoh penerapan kurang konkret.
v 1 poin: Jawaban tidak relevan atau hanya sebagian kecil yang benar.
Contoh Jawaban Soal 1: Yesus memilih untuk secara khusus menunjukkan belas kasih-Nya kepada kelompok-kelompok yang terpinggirkan seperti orang kusta, pemungut cukai, dan perempuan berdosa karena beberapa alasan mendalam. Pertama, Dia ingin menunjukkan bahwa Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang, tanpa memandang status sosial, latar belakang dosa, atau kondisi fisik. Pada zaman itu, kelompok ini dianggap najis, pendosa, atau pengkhianat, sehingga mereka terisolasi. Dengan mendekati mereka, Yesus menantang stigma sosial dan norma-norma yang diskriminatif. Kedua, Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Lukas 19:10). Mereka yang terpinggirkan seringkali adalah yang paling membutuhkan kasih, perhatian, dan penyembuhan, baik fisik maupun spiritual.
Relevansi pilihan Yesus ini sangat besar bagi masyarakat kita saat ini. Di zaman modern, kita juga masih melihat kelompok-kelompok yang terpinggirkan, meskipun bentuknya mungkin berbeda, seperti anak-anak jalanan, korban bullying, orang dengan disabilitas yang kurang diperhatikan, atau bahkan teman yang selalu menyendiri karena dianggap aneh. Mereka mungkin tidak 'kusta' secara fisik, tetapi 'terkucilkan' secara sosial atau emosional.
Untuk meneladaninya di sekolah atau lingkungan, kita bisa:
1. Mendekati teman yang sendirian atau menjadi korban bullying. Alih-alih ikut menjauhinya, kita bisa menyapa, mengajaknya bergabung dalam kelompok, atau melaporkan tindakan bullying jika memungkinkan. Ini adalah bentuk belas kasih yang menentang stigma sosial.
2. Menunjukkan kesabaran dan pengertian kepada teman yang kesulitan belajar. Mungkin dia tidak secepat teman lain, tetapi dengan menawarkan bantuan atau penjelasan tambahan, kita menunjukkan belas kasih dan perhatian tanpa merendahkan.
2. Sintesis dan Aplikasi - Pertumbuhan Holistik: Lukas 2:52 menyatakan bahwa "Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." Pilihlah dua dari empat dimensi pertumbuhan Yesus (fisik, hikmat, dikasihi Allah, dikasihi manusia). Jelaskan mengapa kedua dimensi yang kamu pilih tersebut sangat penting untuk pertumbuhanmu sebagai seorang remaja Kristen. Kemudian, buatlah satu rencana konkret untuk mengembangkan kedua dimensi tersebut dalam seminggu ke depan.
Rubrik Penilaian Soal 2:
v 4 poin: Memilih dua dimensi, menjelaskan pentingnya masing-masing secara mendalam, dan menyusun rencana konkret yang relevan, spesifik, dan realistis untuk kedua dimensi.
v 3 poin: Memilih dua dimensi, menjelaskan pentingnya dengan cukup baik, dan menyusun rencana yang cukup konkret.
v 2 poin: Memilih dua dimensi, penjelasan pentingnya kurang mendalam, atau rencana kurang konkret/realistis.
v 1 poin: Hanya menyebut dimensi tanpa penjelasan atau rencana tidak relevan.
Contoh Jawaban Soal 2: Saya memilih dimensi "bertambah hikmat-Nya" dan "makin dikasihi oleh Allah".
Pentingnya "Bertambah Hikmat-Nya" bagi Remaja Kristen: Sebagai remaja, kita sedang dalam tahap belajar dan memahami banyak hal, baik di sekolah maupun dalam hidup. Bertambah hikmat artinya tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki kebijaksanaan untuk membedakan yang baik dan buruk, membuat keputusan yang tepat, dan memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita. Ini sangat penting agar kita tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif, bisa menyelesaikan masalah dengan bijak, dan mengembangkan potensi diri yang Tuhan berikan. Hikmat dari Tuhan membimbing kita menjalani masa remaja yang penuh tantangan.
Pentingnya "Makin Dikasihi oleh Allah" bagi Remaja Kristen: Hubungan yang erat dengan Allah adalah pondasi iman kita. Sebagai remaja, kita butuh pegangan dan kekuatan dari Tuhan menghadapi tekanan pergaulan, ujian sekolah, atau masalah keluarga. Ketika kita makin dikasihi oleh Allah, itu berarti kita semakin dekat dengan-Nya melalui doa, firman, dan ketaatan. Relasi ini memberi kita kedamaian, kekuatan, dan keyakinan bahwa kita tidak sendirian. Ini juga memampukan kita untuk mencerminkan kasih Allah kepada orang lain.
Rencana Konkret untuk Seminggu ke Depan:
1. Untuk "Bertambah Hikmat-Nya": Saya akan mencoba membaca satu artikel tentang etika Kristen (misalnya, tentang penggunaan media sosial yang bijak) setiap hari Jumat malam. Setelah membaca, saya akan menulis satu paragraf singkat tentang apa yang saya pelajari dan bagaimana saya bisa menerapkannya dalam hidup saya.
2. Untuk "Makin Dikasihi oleh Allah": Setiap pagi setelah bangun tidur, saya akan meluangkan 5 menit untuk berdoa pribadi dan membaca satu ayat pendek dari Kitab Suci (misalnya dari Injil atau Mazmur). Saya akan mencoba merenungkan artinya dan meminta Tuhan menolong saya untuk menghidupi firman itu sepanjang hari.
3. Evaluasi dan Penciptaan - Pengampunan: Banyak orang merasa sulit untuk mengampuni seseorang yang telah menyakiti mereka secara mendalam, bahkan Yesus pun meminta Bapa mengampuni para penyalib-Nya. Mengapa pengampunan, terutama bagi mereka yang menyakiti kita, bisa menjadi tindakan yang begitu sulit namun pada saat yang sama sangat membebaskan? Jika kamu adalah seorang kakak yang harus memberi nasihat kepada adikmu tentang sulitnya mengampuni teman yang berbohong, nasihat apa yang akan kamu berikan berdasarkan ajaran Yesus dan pengalaman pribadi (jika ada)?
Rubrik Penilaian Soal 3:
v 4 poin: Menjelaskan kesulitan dan kebebasan pengampunan secara mendalam. Nasihat yang diberikan konkret, didasarkan pada ajaran Yesus, realistis, dan menunjukkan pemahaman empatik terhadap adik.
v 3 poin: Menjelaskan kesulitan dan kebebasan pengampunan dengan cukup baik. Nasihat yang diberikan cukup konkret dan didasarkan pada ajaran Yesus.
v 2 poin: Penjelasan tentang kesulitan dan kebebasan pengampunan kurang mendalam. Nasihat terlalu umum atau kurang relevan.
v 1 poin: Jawaban tidak relevan atau hanya sebagian kecil yang benar.
Contoh Jawaban Soal 3: Pengampunan, terutama bagi mereka yang menyakiti kita secara mendalam, bisa menjadi tindakan yang sangat sulit karena melibatkan pelepasan rasa sakit, kemarahan, dan keinginan untuk membalas dendam. Hati kita secara alami ingin membela diri atau melihat keadilan ditegakkan dengan cara kita sendiri. Ada ketakutan bahwa dengan mengampuni, kita akan terlihat lemah atau membiarkan pelaku berulang kali melakukan kesalahan. Namun, pada saat yang sama, pengampunan sangat membebaskan. Ketika kita mengampuni, kita melepaskan beban emosional yang berat. Dendam dan kebencian akan menggerogoti hati kita sendiri, bukan hati orang yang kita benci. Pengampunan adalah hadiah untuk diri kita sendiri, membebaskan kita dari rantai kepahitan.
Jika saya adalah seorang kakak yang harus memberi nasihat kepada adik saya tentang sulitnya mengampuni teman yang berbohong, saya akan berkata:
"Adikku, Kakak tahu rasanya sakit hati dibohongi, rasanya ingin marah terus dan tidak mau berteman lagi dengannya. Itu wajar. Tapi, coba deh adik bayangkan, kalau adik terus-terusan marah sama dia, siapa yang paling menderita? Hati adik sendiri kan? Adik jadi kepikiran, tidak enak hati, dan mungkin jadi tidak semangat.
Yesus pernah bilang, 'Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.' Artinya, Tuhan sendiri mengajarkan kita untuk mengampuni. Bahkan waktu Yesus disalib pun, Dia berdoa agar orang-orang yang menyakiti-Nya diampuni, padahal mereka melakukan kejahatan yang besar. Itu bukan berarti adik harus melupakan kesalahannya atau bilang bohong itu baik, tapi adik melepaskan rasa sakit hati itu.
Mungkin adik bisa coba bicara baik-baik dengannya, sampaikan perasaan adik yang sakit hati. Jika dia meminta maaf dan adik bisa melihat ketulusannya, coba deh untuk memaafkan. Kalaupun dia tidak meminta maaf, adik tetap bisa memilih untuk melepaskan beban amarah itu di hati adik. Tidak perlu lagi memikirkannya terus-menerus. Itu akan membuat hati adik lega dan damai. Memaafkan itu butuh kekuatan, bukan kelemahan."
4. Analisis dan Evaluasi - Doa: Doa seringkali dianggap sebagai "percakapan dengan Tuhan". Namun, banyak remaja merasa kesulitan dalam berdoa, baik karena merasa canggung, tidak tahu harus berkata apa, atau merasa doa mereka tidak didengar. Menurutmu, mengapa perasaan-perasaan tersebut bisa muncul, dan bagaimana cara kita mengatasi tantangan-tantangan ini agar doa menjadi pengalaman yang lebih bermakna dan personal, meneladani kehidupan doa Yesus?
Rubrik Penilaian Soal 4:
v 4 poin: Menjelaskan penyebab kesulitan berdoa secara mendalam, menawarkan solusi konkret dan relevan yang didasarkan pada teladan doa Yesus, dan menunjukkan pemahaman yang matang tentang doa sebagai pengalaman personal.
v 3 poin: Menjelaskan penyebab kesulitan berdoa dengan cukup baik, menawarkan solusi yang relevan, dan mengaitkan dengan teladan Yesus.
v 2 poin: Penjelasan penyebab kesulitan kurang mendalam, solusi terlalu umum, atau kurang mengaitkan dengan teladan Yesus.
v 1 poin: Jawaban tidak relevan atau hanya sebagian kecil yang benar.
Contoh Jawaban 4: Perasaan canggung, tidak tahu harus berkata apa, atau merasa doa tidak didengar sering muncul karena beberapa alasan. Pertama, kita mungkin membayangkan Tuhan terlalu "jauh" atau "formal", sehingga kita merasa canggung untuk bicara bebas seperti kepada teman. Kedua, kita mungkin terbiasa dengan doa hafalan dan jadi bingung saat harus mengungkapkan isi hati sendiri. Ketiga, kita mungkin punya harapan instan bahwa doa harus langsung dijawab, sehingga ketika tidak terjadi, kita merasa tidak didengar.
Untuk mengatasi tantangan ini dan membuat doa lebih bermakna, kita bisa meneladani kehidupan doa Yesus:
1. Doa itu Relasi, Bukan Ritual Semata: Yesus seringkali berdoa di tempat sunyi, sendirian (misalnya di Getsemani, Lukas 22:39-46). Ini menunjukkan bahwa doa adalah percakapan pribadi dengan Bapa. Kita tidak perlu canggung atau memakai bahasa yang rumit. Mulailah dengan menceritakan apa yang ada di hatimu, rasa syukur, kekhawatiran, atau kebingungan. Anggap Tuhan sebagai Bapa yang selalu mendengarkan dengan penuh kasih.
2. Mulai dari yang Sederhana: Jika sulit, mulailah dengan doa-doa pendek, misalnya Doa Bapa Kami, lalu tambahkan 1-2 kalimat syukur atau permohonan kecil. Bisa juga dengan membaca satu ayat Kitab Suci dan merenungkannya sejenak, lalu berdoa sesuai dengan pesan ayat itu. Ini mirip dengan cara Yesus sering merenungkan Kitab Suci dan mengutipnya.
3. Kesabaran dan Kepercayaan: Yesus mengajar kita untuk berdoa dengan tekun dan percaya (Lukas 11:5-8). Jawaban Tuhan tidak selalu instan atau sesuai keinginan kita. Terkadang jawabannya adalah "tunggu", "tidak", atau "Aku punya rencana yang lebih baik". Yang penting adalah kita tetap setia dalam berkomunikasi dengan-Nya, percaya bahwa Dia tahu yang terbaik. Keheningan pun bisa menjadi bagian dari doa, di mana kita belajar mendengarkan suara Tuhan dalam hati.
4. Doa adalah Sumber Kekuatan: Yesus berdoa sebelum membuat keputusan penting (misalnya memilih murid) dan sebelum menghadapi penderitaan. Ini mengajarkan kita bahwa doa adalah sumber kekuatan dan hikmat. Ketika kita merasa buntu atau lelah, datanglah pada Tuhan dalam doa.
5. Ciptaan dan Aplikasi - Rencana Hidup: Berdasarkan seluruh materi yang telah kamu pelajari di Semester 2 (pertumbuhan seturut teladan Yesus, belas kasih, pengampunan, dan doa), buatlah sebuah paragraf singkat berisi "Visi Hidup Remaja Kristen" yang mencerminkan pemahamanmu tentang nilai-nilai ini. Kemudian, tuliskan minimal 3 langkah konkret yang akan kamu lakukan di semester depan untuk mewujudkan visi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Rubrik Penilaian Soal 5:
v 4 poin: Visi hidup sangat jelas, ringkas, dan merefleksikan keempat nilai secara terintegrasi. Tiga langkah konkret yang diberikan sangat spesifik, relevan, realistis, dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang aplikasi nilai.
v 3 poin: Visi hidup cukup jelas dan merefleksikan sebagian besar nilai. Tiga langkah konkret cukup spesifik dan relevan.
v 2 poin: Visi hidup kurang jelas atau hanya merefleksikan sedikit nilai. Langkah konkret kurang spesifik atau kurang relevan.
v 1 poin: Visi hidup tidak ada atau sangat umum, langkah konkret tidak relevan.
Contoh Jawaban Soal 5: Visi Hidup Remaja Kristen: Saya ingin menjadi remaja Kristen yang terus bertumbuh secara holistik, meneladani Yesus dalam setiap aspek hidup: semakin bijaksana dalam mengambil keputusan, semakin peduli dan berbelas kasih kepada sesama, berani memberi dan menerima pengampunan dengan tulus, serta setia membangun relasi yang erat dengan Tuhan melalui doa yang tekun, sehingga hidup saya dapat menjadi berkat bagi lingkungan sekitar dan memuliakan nama Tuhan.
Langkah Konkret untuk Semester Depan:
1. Mengembangkan Hikmat dan Belas Kasih: Setiap minggu, saya akan mencari satu kesempatan untuk membantu teman yang kesulitan (misal: menjelaskan pelajaran yang tidak dimengerti, mendengarkan curahan hati teman yang sedang sedih) atau ikut serta dalam kegiatan sosial kecil di lingkungan, seperti mengumpulkan barang bekas untuk disumbangkan. Ini akan membantu saya lebih peka dan bijaksana dalam berinteraksi.
2. Menerapkan Pengampunan: Jika terjadi konflik atau salah paham dengan teman, saya akan berusaha untuk tidak menyimpan dendam. Saya akan proaktif untuk berbicara baik-baik, meminta maaf jika saya salah, atau berusaha memaafkan jika saya yang disakiti, daripada menghindari masalah atau terus menyimpan kepahitan. Saya akan berdoa untuk kekuatan untuk mengampuni, seperti yang Yesus lakukan.
3. Memperkuat Doa dan Hubungan dengan Tuhan: Saya akan berkomitmen untuk meluangkan waktu minimal 10 menit setiap malam sebelum tidur untuk berdoa, bukan hanya meminta, tetapi juga bersyukur, memuji Tuhan, dan merefleksikan hari yang telah berlalu. Saya juga akan mencoba membaca satu perikop Kitab Suci setiap dua hari sekali untuk mendengarkan suara Tuhan.