Rabu, 19 November 2008

BISNIS ITU JUGA MULIA

Bisnis adalah usaha mulia. Disamping menguntungkan, kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Tapi semua harus dimulai, bukan hanya sekedar ide semata. Pernahkan kita bercita-cita menjadi direktur di perusahaan kita sendiri? Lalu mengapa kita terjebak dalam rutinitas pegawai kantoran, kuliah atau rumah tangga tanpa sedikit terpikirkan akan membuka usaha yang menguntungkan. Padahal kesempatan anda untuk memulai bisnis terbuka lebar setiap hari.Mulailah sekarang! Seringkali istilah perusahaan belum dianggap sebagai pekerjaan. Bahkan, masyarakat kita banyak yang lebih menghargai pegawai kantoran yang nampak bekerja dari pagi dan petang. Tapi pengusaha, apalagi kecil masih dipandang sebelah mata. Padahal lewat bisnislah, orang bisa memperoleh keuntungan berkali lipat dibandingkan pegawai kantoran. Dan itu bisa dimulai dari rumah.
Bisnis rumahan bila dikelola secara professional akan menjadi lebih besar. Banyak bisnis berhasil yang dimulai dari bisnis rumahan seperti pemilik wardah, kosmetik suci dan halal, Nurhayati Subakat misalnya, awalnya harus menjajakan produk shamponya dari satu salon ke salon lain. Kini produknya tersebar di seluruh Indonesia dan ratusan orang bekerja padanya.
Peluang itu ada dimana-mana, cobalah buka mata, telinga dan intuisi anda dengan baik. Anda akan menemukan banyak sekali ide usaha. Bila anda hobi memasak, merancang sepatu, mengumpulkan barang bekas, mengumpulkan komik, bisa jadi ide bisnis anda. Asalkan kita kreatif dan membuat sesuatu yang disukai pasar maka peluang untuk berhasil lebih terbuka. Anda bisa mengikuti jejak Nila Sari yang sukses dalam bisnis membuat kue, atau pendisain sepatu eksklusif seperti Linda Chandra atau bisa juga
ide kreatif anak muda yang dituangkan lewat tulisan seperti pada Kaos Dagadu Yogya
Andapun bisa menciptakan peluang itu, misalnya saja peluang untuk membuat tempat penitipan anak atau bisnis barang bekas lewat internet. Menciptakan peluang ynag sama sekali baru saja dicetuskan oleh Jeff Bezos yang berinovasi menjual buku lewat internet dengan amazon.comnya akhirnya sukses luar biasa dan menjadikannya milyuner di usia muda.
Tak salah juga jika Anda mengekor bisnis yang sudah dibuka orang lain. Misalnya bisnis ayam goreng yang sudah menyebar di kota besar ternyata menimbulkan ide menjual ayam goreng ala Mc Donald yang harganya lebih terjangkau masyarakat atau juga bisnis busana muslimah yang mulai menjamur. Tentu kita harus lihat apa kebutuhan pasar terhadap busana muslimah. Kekosongan yang tidak tersedia, dapat kita isi.
Lalu apa yang kita lakukan jika ide sudah tercetus? Lakukan saja. Maksudnya disini bukan tanpa perhitungan. Hanya saja jka terlalu ketat menghitung‐hitung resiko yang muncul kemudian adalah rasa ragu-ragu. Ide cemerlang kita bisa segera ditangkap orang lain.
Berawal dari mimpi. Bermimpilah besar dan terus bermimpi besar,kata pepatah. Karena semua yang kita nikmati sekarang berasal dari mimpi yang dianggap tidak mungkin. Dulu Sosrodjojo ditertawakan orang karena dinilai bermimpi menjual teh dalam kemasan botol. Atau Tirto Utomo yang ditertawakan karena idenya menjual air minum kemasan. Ide itu kini terwujud sebab siapa yang tak kenal Teh Botol Sosro dan Aqua. Kini merk itu telah jadi trendsetter dari produk teh dan minuman mineral sejenis. Di Amerika ada Bill Gates yang meninggalkan bangku kuliah bisnis di Harvard, sebuah sekolah elit di Amerika dan serius menekuni microsoftnya. Dia bermimpi kelak di seluruh dunia akan ada Komputer Pribadi (PC) di setiap rumah. Impian itu menjadi slogan yang dikenal luas dengan “Computer on every desk and in every home “. Mimpinya jadi kenyataan Jika kita telah berani bermimpi, sebenarnya mimpi itu bisa kita wujudkan dengan kerja keras dan kesungguhan. Jangan takut bermimpi, walaupun anda membuka usaha skala kecil saja di rumah.
Berani adalah modal Jika anda sudah memiliki mimpi dan ide yang baik,kenapa tidak mulai sekarang? Beranikan diri untuk mencoba. Berani adalah modal seorang nterpreuner. Mencoba ide atau gagasan secara langsung adalah tantangan yang enangkan. Banyak ilmu didapat dibanding sekedar membaca teorinya saja.
Andaikan modal adalah alasan terbesar anda maka ketahuilah banyak pengusaha yang sukses yang mulai usaha dari nol. Ada yang berjualan batik titipan orang, keuntungannya dijadikan modal usaha seperti Dyah Suminar, pengusaha wanita asal yogya. Ada pula Purdi Chandra , pemilik bimbingan Belajar Primagama, yang memulai usaha hanya dengan 300 ribu hasil melego sepeda motornya. Lihat pula Abdullah Gyamnastiar yang merintis divisi usaha pesantren Daarut Tauhid dengan menggelar
dagangan yang modalnya berasal dari seorang janda. Jadi modal bukanlah permasalahan paling besar yang dihadapi oleh pebisnis pemula.
Berani Gagal Menurut Tyas Soekarsono, dosen sekaligus pengusaha, keserusan dan kesungguhan dalam bisnis juga menjadi factor yang menentukan keberhasilan bisnis yang Anda tekuni. Hal ini berlaku pula dengan bisnis yang dimulai dari rumah. “Kerja keras perlu tapi jangan sampai tidak efektif dan tidak efisien”, ujarnya ingatkan.Work hard and work smart adalah motto para enterpreuner.
Jangan malas dan merasa puas atas yang didapat. Hal penting lainnya adalah daya inovasi yang tinggi terhadap layanan produk dan jasa.karena itu seorang pebisnis harus pandai mengikuti perkembangan pasar dan melihat perilaku pesaing. Pebisnis
harus menyadari bahwa produk yang ditawarkan banyak, tapi apa yang membuat si calon konsumen itu beralih menggunakan produk dan jasanya. Di sini pebisnis harus cerdik melihat kemungkinankemungkinan yang terjadi. Safir Senduk juga menegaskan sikap tidak boleh cepat mengharapkan hasil bagi para pebisnis pemula. Kesabaran itu diperlukan untuk beradaptasi dengan usaha yang mulai dirintis. Kadang kegagalan itu perlu dirasakan oleh pebisnis karena lewat kegagalanlah pengusaha akan mencoba
menghindari kesalahan yang sama Jika kita sudah berani mencoba maka kita harus berani gagal atau berani sukses. Intinya, seberapa keras kita berusaha itulah harga uang akan kita dapatkan. Tidak ada kamus gagal bagi yang berjiwa enterpreuner. Yang ada adalah seberapa cepat Anda bangkit dari kegagalan itu. Bagaimana, siap berbisnis?

Rabu, 05 November 2008

ARAH GERAK BERSAMA KATEKESE PAROKI SANTO FRANSISKUS ASISI TEBET

VISI (ARAH GERAK BERSAMA):
Katekese yang membangkitkan, menggerakkan dan memampukan Umat Allah membangun iman untuk secara penuh masuk dalam Gereja Katolik, menerima sakramen-sakramen, membangun keadaban publik baru di masyarakat, bangsa dan dunia global dalam terang Injil

MISI (JALAN YANG DITEMPUH):
* Meningkatkan kwalitas dan kwantitas para katekis/SDM baik yang junior maupun senior
* Mengembangkan isi dan materi / bahan-bahan katekese yang kontekstual
* Membangun jaringan kerjasama yang terpadu dan berkesinambungan dengan kelompok-kelompok kategorial dan teritorial, baik dalam institusi Gerejani maupun non Gerejani

KETERANGAN:
(1). Ada tiga jalan yang strategis untuk mencapai visi.
Ketiga jalan itu:

a. Meningkatkan SDM (pelaku katekese) visi akan tercapai jika para aktor katekese ditingkatkan pengetahuan, penghayatan/ pengalaman yang mendalam tentang Allah yang hadir dalam hidup sehari-hari dan keterampilannya untuk menjadi kompeten, berkepribadian yang integral dan tangguh.
Untuk mewujudkan misi ini misalnya dengan:
i. Pelatihan menyusun program kerja dan sosialisasi visi kita
ii. Pengkaderan tenaga muda (partisipan baru)
iii.Membangun semangat keteladanan pelaku katekese

b. Mengkontekstualkan isi dan materi katekese
Mengkontekstualkan isi dan materi artinya menerjemahkan, mendagingkan dan menyajikan isi doktriner / teoritik/ teologis sesuai dengan realitas peserta. Baik realitas menggereja maupun realitas bermasyarakat, berbangsa dan dunia global.
Katekese bukan lagi hanya sekedar mentransfer pengetahuan dan hafalan ajaran tetapi membentuk habitus yang tanggap terhadap keselamatan bersama . Kontekstualisasi hanya terjadi kalau membuka mata pada data dan realitas konkret lalu menyajikan secara menarik, merangsang hasrat belajar, dan bermuara pada gerakan yang sinergis.
Misalnya dengan :
i. Menyusun dan menyediakan materi
ii. Mengkontektualisasikan 10 perintah Allah
iii.Membuat buku doa

c. Membangun jaringan kerjasama yang terpadu dan berkesinambungan dalam dan antar kelompok-kelompok kategorial dan teritorial, baik dalam institusi Gerejani maupun non Gerejani di berbagai tingkat cakupan wilayah:
i. Yang dimaksud kelompok kategorial: kategori sakramental (calon Baptis, mistagogi, calon komuni pertama, persiapan perkawinan, dst), kategori usia (Biak, Rekat, Mudika, Mahasiswa , kategori profesi, komunitas-komunitas devosional, sekolah, kelompok basis, kelompok pembelajar). Yang dimaksud dengan kelompok teritorial: stasi, paroki, regio, keuskupan, nasional/KWI. Yang juga termasuk dalam institusi Gerejani : organisasi Katolik (PMKRI), WKRI, komisi-komisi
ii. Membangun jaringan adalah metode / cara kerja yang efektif untuk mencapai visi. Misalnya : 1. mengadakan lokakarya dalam kerjasama dengan Bimas Katolik
2. Bekerja sama antara tim katekese dan komisi Biak untuk menyusun kurikulum satu tahun pelajaran sekolah minggu

(2). Yang dapat digunakan sebagai isi atau materi katekese meliputi :
Pewartaan Injil, ajaran Gereja, panca tugas Gereja, Kitab Suci, doa, ibadat, sejarah Gereja, Moral, 10 perintah Allah, 5 perintah Gereja, Arah Gerak Bersama katekese keuskupan Jakarta, liturgi, inkulturasi (nilai-nilai budaya), pengalaman hidup/kesaksian, sakramen-sakramen, nilai-nilai kristiani-Kerajaan Allah, suara hati, realita sosio-politik di sekitar kita, nilai-nilai kebaikan universal.