Selasa, 29 Mei 2012

KISI-KISI CATHOLIC 7

Memahami dan menyadari bahwa perkembangan dan pertumbuhan dirinya tidak lepas dari peran keluarga dan sesama di sekitarnya. MANUSIA MAKHLUK PRIBADI DAN SOSIAL: TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA ORANG LAIN

1. Memahami pribadinya berkembang bersama keluarga 
2. Menyadari pribadinya berkembang bersama keluarga
3. Memahami pribadinya berkembang bersama orang lain di sekitar kita
4. Menyadari pribadinya berkembang bersama orang lain di sekitar kita
5. Memahami pribadinya berkembang bersama Tuhan Allah
6. Menyadari pribadinya berkembang bersama Tuhan Allah
7. Memahami dirinya sebagai makhluk sosial 
8. Menyadari dirinya sebagai makhluk sosial 
9. Memahami teladan keluarga kudus Nazareth 
10.Memahami ajaran Yesus dalam hidup bersama sesama dan Tuhan 
11.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam keluarga
12.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam masyarakat
13.Menunjukkan contoh perilaku yang baik dalam Gereja.   Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus, sehingga dapat meneladani dan menerapkan dalam hidup sehari-hari.              YESUS KRISTUS SEBAGAI TANDA KASIH ALLAH YANG MEWARTAKAN KERAJAAN ALLAH  
1. Memahami sifat Yesus yang berbelas kasih
2. Menunjukkan contoh tindakan Yesus yang berbelas kasih
3. Meneladan sikap Yesus yang berbelas kasih
4. Memahami sifat Yesus yang mengampuni
5. Memahami sikap Yesus terhadap orang yang berdosa
6. Menunjukkan contoh sikap tindakan Yesus mengampuni orang
7. Meneladan sikap Yesus yang mengampuni
8. Memahami sifat Yesus yang rela berkorban
9. Memahami sikap Yesus yang rela berkorban
10. Menunjukkan contoh tindakan Yesus yang rela berkorban 
11. Meneladan tindakan Yesus yang rela berkorban
12. Memahami sifat Yesus peduli terhadap penderitaan sesama
13. Memahami sikap Yesus peduli terhadap penderitaan sesama
14. Menunjukkan contoh tindakan Yesus peduli penderitaan sesama
15. Meneladan contoh tindakan Yesus peduli penderitaan sesama
16. Memahami sifat Yesus Sang pendoa
17. Memahami ajaran doa Yesus dalam Kitab Suci
18. Memahami doa yang diajarkan Yesus 
19. Menjelaskan doa yang diajarkan Yesus
20. Menunjukkan contoh doa yang diajarkan Yesus
21. Memahami sifat yang baik dalam berdoa
22. Memahami sikap yang baik waktu berdoa di Gereja
23. Mampu membuat doa yang baik kepada Tuhan
24. Memahami makna doa yang baik
25. Menyebutkan contoh-contoh doa dalam tradisi Gereja.  Memahami perjuangan Yesus untuk menegakkan nilai-nilai dasar hidup bersama.   
1. Memahami hukum baru yang diajarkan Yesus 
2. Mewujudkan cinta tanpa pengkotakan
3. Menngetahui ajaran Yesus tentang sabda bahagia dalam Injil
4. Menjelaskan sabda bahagia miskin di hadapan Allah
5. Mengetahui perjuangan Yesus yang tertulis dalam Luk 4:18-20
6. Menyebutkan contoh tindakan bebas sebagai anak-anak Allah
7. Menjelaskan bentuk-bentuk kesetaraan manusia
 

KISI-KISI CATHOLIC 8

Siswa memahami Gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-rupa anggota, dan kita sendiri menghayati Gereja sebagai persekutuan.
GEREJA SEBAGAI KOMUNIO 

1. Menjelaskan arti Gereja
2. Memahami Gereja Perdana
3. Menyebutkan kegiatan Gereja Perdana
4. Memahami kisah Gereja Perdana dalam Kitab Suci
5. Mengerti jumlah rasul Yesus
6. Menyebutkan beberapa rasul Yesus
7. Menyebutkan unsur-unsur keanggotaan Gereja
8. Memahami peran hierarki
9. Memahami peran biarawan-biarawati mengucapkan Tri Kaul Suci
10.Memahami peran awam
11.Memahami Gereja sebagai Tubuh  Kristus 
12.Menunjukkan peran yang baik sebagai anggota Gereja 
Siswa memahami Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamatan bagi manusia antara lain lewat ketujuh sakramennya. GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN KESELAMATAN

1. Memahami Gereja sebagai sakramen keselamatan
2. Menjelaskan makna sakramen
3. Mengetahui jumlah sakramen dalam Gereja Katolik
4. Memahami sakramen inisiasi
5. Mengetahui jumlah sakramen inisiasi
6. Menyebutkan sakramen inisiasi
7. Memahami makna sakramen baptis
8. Memahami rahmat sakramen baptis
9. Mengerti kata-kata yang diucapkan dalam pembaptisan
10.Mengetahui pelayan sakramen baptis
11.Memahami sakramen ekaristi
12.Menjelaskan unsur pokok perayaan ekaristi
13.Menyebutkan susunan perayaan ekaristi
14.Mengetahui pelayan sakramen ekaristi
15.Memahami arti kata ekaristi
16.Memahami sakramen krisma
17.Mengetahui pelayan sakramen krisma
18.Memahami rahmat sakramen krisma
19.Menjelaskan arti pertobatan
20.Memahami istilah sakramen tobat
21.Mengetahui rahmat sakramen tobat
22.Menyebutkan ciri-ciri orang bertobat
23.Mengetahui pelayan sakramen tobat
24.Memahami sakramen pengurapan orang sakit
25.Memahami makna sakramen pengurapan orang sakit
26.Mengetahui pelayan sakramen pengurapan orang sakit.  Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan Allah, sehingga mendorong untuk melibatkan diri secara aktif.  GEREJA DAN KEGIATAN PELAYANANNYA   
1. Memahami bentuk-bentuk kegiatan pelayanan
2. Memahami empat fungsi pelayanan Gereja
3. Menjelaskan istilah liturgia 
4. Menjelaskan istilah diakonia
5. Menjelaskan istilah kerygma
6. Menjelaskan istilah koinonia
7. Menyebutkan contoh-contoh keterlibatan dalam Gereja
                         

      

Minggu, 20 Mei 2012

Demokrasi Pancasila mengajarkan prinsip-prinsip:


1.Persamaan
2.Keseimbangan antara hak dan kewajiban
3.Kebebasan yang bertanggung jawab
4.Kebebasan berkumpul dan berserikat
5.Kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat
6.Bermusyawarah
7.Keadilan sosial
8.Kekeluargaan dan persatuan nasional 
9.Cita-cita nasional

1. Persamaan 
Artinya, setiap individu itu sama dan sederajat, tidak diskriminasi antara yang satu dengan yang
lain, tidak membedakan warna kulit, keturunan, jenis kelamin, status sosial, kedudukan, serta 
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Membiasakan diri untuk menghargai orang lain
b. Membiasakan diri untuk diajak berdialog dengan siapapun 
c. Membiasakan diri mau memperhatikan, menerima usul, saran, serta pendapat orang lain.
Ketiga hal tersebut di atas berlaku baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun 
masyarakat. 

2. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban
Artinya, terdapat keserasian dan keharmonisan antara yang diperbuat dan apa yang
diperolehnya.
Contoh penerapan dalam budaya demokrasi: 
a.Berani menyampaikan pendapat dalam forum dengan santun dan baik 
b.Melakukan unjuk rasa atau demonstrasi secara tertib dan aman 
c.Datang menghadiri kegiatan kampanye pemilihan umum dengan tertib dan sopan 
d.Menjadi anggota atau simpatisan partai politik dan mendukung program-programnya 
e.Menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya demi mensukseskan pemilihan umum 
f.Bersedia menghargai orang lain yang menjadi anggota atau simpatisan partai politik sekalipun 
  aliran politiknya berbeda dengan kita.

3. Kebebasan yang Bertanggung Jawab 
Artinya, meski setiap individu bebas menyampaikan sesuatu atau berbuat sesuatu, namun ia 
harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesamanya, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan untuk kebenaran dan keadilan 
b.Menolak tindakan kesewenang-wenangan 
c.Berani merombak pemerintah yang otoriter 
d.Melaksanakan kebijakan pemerintah yang demokratis 
e.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan 
f.Menghargai harkat dan martabat manusia 

4. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 
Artinya, setiap warga negara bebas melaksanakan permusyawaratan, rapat, forum dialog, serta 
bebas untuk menjadi anggota suatu perkumpulan, organisasi, atau partai yang mempunyai 
komitmen dan tujuan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Mendukung suatu perkumpulan remaja atau karang taruna 
b.Menghargai kegiatan yang diadakan oleh sebuah asosiasi 
c.Membiasakan menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah 
d.Membentuk kelompok-kelompok kajian atau diskusi.

5. Kebebasan Mengeluarkan Pikiran dan Pendapat 
Artinya, setiap orang dijamin hak-haknya dalam konstitusi untuk secara bebas mengeluarkan 
pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Saling merespon atau memberi tanggapan terhadap berbagai kebijakan 
b.Memberikan sumbangan saran, ide atau gagasan 
c.Selalu mendukung kinerja tim perumus 
d.Memberikan solusi penyelesaian masalah 
e.Memberikan pertimbangan-pertimbangan atau alternatif perumusan pendapat 
f.Tidak canggung dan tidak takut mengemukakan pendapat 
g.Berani menjelaskan ide-ide yang dituangkan atau dipaparkan.

6. Bermusyawarah 
Artinya, mengedepankan musyawarah sebagai proses pengambilan keputusan bersama.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Membiasakan diri selalu berunding dengan pihak-pihak terkait untuk kebaikan bersama 
b.Membiasakan diri untuk musyawarah untuk mengambil suatu keputusan bersama 
c.Menghargai dan melaksanakan keputusan yang diambil melalui musyawarah 
d.Mendukung terselenggaranya suatu permusyawaratan dalam penyelesaian masalah atau 
   konflik. 

7. Keadilan Sosial
Artinya, setiap individu mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, tidak pilih kasih,
dan tidak sewenang-wenang.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Membiasakan diri untuk menghormati aturan-aturan hukum 
b.Melaksanakan peraturan perundangan dengan penuh tanggung jawab 
c.Membiasakan diri untuk berbuat baik dan benar 
d.Membiasakan diri untuk jujur 
e.Menjauhkan diri dari perbuatan bohong, dusta, atau menipu 
f.Membiasakan diri menghindari perbuatan sewenang-wenang.

8. Kekeluargaan dan Persatuan Nasional 
Artinya, setiap pribadi merupakan bagian dari masyarakat dan menjadi bagian dari anggota 
warga negara Indonesia.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Mengakui serta menganggap wajar adanya keaneka ragaman pendapat, kepentingan, dan 
   tingkah laku 
b.Menghargai dan menghormati adanya perbedaan dalam ikatan persatuan bangsa Indonesia 
c.Selalu mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan pribadi atau golongan 
d.Membiasakan diri untuk mengedepankan persatuan walaupun terdapan perbedaan.

9. Cita-cita Nasional 
Artinya, setiap individu warga negara Indonesia berkewajiban untuk membiasakan diri 
merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan 
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Contoh penerapan budaya demokrasi: 
a.Turut serta membantu penegakaan pemerintah  yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak 
   serta kepentingan rakyat 
b.Membiasakan diri bersama-sama untuk rela berkorban dalam rangka tegaknya kedaulatan 
   rakyat di Negara Republik Indonesia 
c.Rela berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
 

 

Jumat, 04 Mei 2012

RELIGIOUS FREEDOM Pope Benedict XVI, Shepherd of Truth Notable quotations from Pope Benedict XVI and official teachings of the Roman Catholic Church (http://www.presentationministries.com/BST/bst2012-05.asp?navlink=latest)

"AT THE HEART"

At the heart of every culture ... is a consensus about the nature of reality and the moral good and ... about the conditions for human flourishing. In America, that consensus, as enshrined in your nation's founding documents, was grounded in a worldview shaped not only by faith but a commitment to certain ethical principles deriving from nature and nature's God.

SIGNIFICANT EROSION

Today that consensus has eroded significantly in the face of powerful new cultural currents which are not only directly opposed to core moral teachings of the Judeo-Christian tradition, but increasingly hostile to Christianity as such.

KEY TO HAPPINESS

... The Church in the United States is called ... to proclaim a Gospel which not only proposes unchanging moral truths but proposes them precisely as the key to human happiness and social prospering ...

THREAT TO HUMANITY

To the extent that some current cultural trends contain elements that would curtail the proclamation of these truths ... they represent a threat not just to Christian faith, but also to humanity itself ...

"CRITICAL ROLE"

With her long tradition of respect for the right relationship between faith and reason, the Church has a critical role to play in countering cultural currents which, on the basis of extreme individualism, seek to promote notions of freedom detached from moral truth.

CHURCH MUST NOT BE SILENT

The legitimate separation of Church and State cannot be taken to mean that the Church must be silent on certain issues, nor that the State may choose not to engage, or be engaged by, the voices of committed believers in determining the values which will shape the future of the nation.

"GRAVE THREATS"

... It is imperative that the entire Catholic community in the United States come to realize the grave threats to the Church's public moral witness presented by a radical secularism which finds increasing expression in the political and cultural spheres ... Of particular concern are certain attempts being made to limit that most cherished of American freedoms, the freedom of religion.

NEED FOR LAY ACTION

... We see the need for an engaged, articulate and well-formed Catholic laity. endowed with a strong critical sense vis-a-vis the dominant culture and with ... courage ...
(Source: Ad limina meeting with US bishops, 1/19/2012)